KBR, Manado– Hewan langka anoa lahir selamat di penangkaran di kota Manado, Sulawesi Utara. Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Manado, Dodi Garnadi menyampaikan, satwa endemik itu melahirkan kemarin (Selasa, 07/02/2017).
Kata Dodi Garnadi, kelahiran anoa di Balai ini adalah kali ketiga. Sebelumnya Anoa betina yang diberi nama Denox melahirkan tetapi mati. Kelahiran kali kedua ini barulah selamat. Sedangkan anoa yang diberi nama Ana pernah juga melahirkan namun juga mati.
Dengan tambahan satu anak anoa ini, kini balai memiliki 8 ekor terdiri 3 jantan dan 5 betina. Keseluruhan ano berasal dari sitaan maupun penyerahan
sukarela.
“Hingga saat ini bayi yang dilahirkan masih dalam keadaan sehat dan mudah–mudahan sehat terus sampai besar. Karena ini adalah cita – cita kita yang sudah cukup lama sejak dimulai Tahun 2011 lalu,” ujar Kepala BP2LHK Manado, Dodi Garnadi.
Sementara itu Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara, Agustinus Rantelembang mengatakan, data sementara tercatat populasi Anoa di Sulawesi kurang dari 2.500 ekor.
“Memang populasi terancam punah karena kesadaran Masyarakat masih sangat kurang dengan melakukan pemburuan dan perusakan hutan akibatnya
Anoa banyak yang meninggal dan ditangkap,“ ujar Kepala BKSDA Sulut, Agustinus Rantelembang.
Dokter Hewan Adven Simamora yang menangani menjelaskan, semula kelahiran anak Anoa dibiarkan alami, tetapi karena posisi bayi yang sungsang terpaksa dibantu dengan ditarik. Kata dia, anak Anoa tersebut berjenis kelamin jantan dengan kondisi yang sehat dan berat mencapai 5,2 Kg serta panjang 49 cm.
Editor: Rony Sitanggang