Bagikan:

Kali Pertama Hewan Langka Anoa Lahir Selamat di Penangkaran

“Hingga saat ini bayi yang dilahirkan masih dalam keadaan sehat dan mudah–mudahan sehat terus sampai besar.

BERITA | NUSANTARA

Rabu, 08 Feb 2017 22:08 WIB

Author

Zulkifli

Kali Pertama Hewan Langka  Anoa Lahir Selamat di Penangkaran

Anoa betina Denox dan anaknya yang lahir di penangkaran Selasa (08/02). (Foto: KBR/Zulkifli)


KBR, Manado– Hewan langka anoa lahir selamat di penangkaran di kota Manado, Sulawesi Utara.  Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Manado, Dodi Garnadi menyampaikan, satwa endemik itu melahirkan kemarin (Selasa, 07/02/2017).

Kata Dodi Garnadi, kelahiran  anoa di Balai ini adalah kali ketiga. Sebelumnya   Anoa betina yang diberi  nama Denox melahirkan  tetapi mati. Kelahiran kali kedua ini   barulah selamat. Sedangkan anoa yang diberi nama  Ana pernah juga melahirkan namun juga mati.
 
Dengan tambahan satu anak anoa ini, kini balai memiliki  8 ekor terdiri   3   jantan dan 5   betina. Keseluruhan ano  berasal dari sitaan maupun penyerahan
sukarela.

“Hingga saat ini bayi yang dilahirkan masih dalam keadaan sehat dan mudah–mudahan sehat terus sampai besar. Karena ini adalah cita – cita kita yang sudah cukup lama sejak dimulai Tahun 2011 lalu,” ujar Kepala  BP2LHK  Manado, Dodi Garnadi.

Sementara itu Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara, Agustinus Rantelembang mengatakan, data sementara tercatat populasi  Anoa di Sulawesi   kurang dari 2.500 ekor. 

“Memang populasi terancam punah karena kesadaran Masyarakat masih sangat kurang dengan melakukan pemburuan dan perusakan hutan akibatnya
Anoa banyak yang meninggal dan ditangkap,“ ujar Kepala BKSDA Sulut, Agustinus Rantelembang.

Dokter Hewan Adven Simamora yang menangani   menjelaskan,  semula kelahiran anak Anoa dibiarkan alami, tetapi karena posisi bayi yang sungsang terpaksa  dibantu dengan ditarik. Kata dia, anak Anoa tersebut berjenis kelamin jantan dengan kondisi yang sehat dan berat mencapai 5,2 Kg serta panjang 49 cm.


Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

BERITA LAINNYA - NUSANTARA

Kabar Baru Jam 7

Wali Kota Derna Libya Ditahan Karena Bendungan Jebol

Pengunjungnya Sepi, KemenpanRB Terus Awasi Mal Pelayanan Publik

Kabar Baru Jam 8

Social Commerce Dilarang, Pedagang Untung atau Rugi?

Most Popular / Trending