NUSANTARA

Tragedi Gerbong Maut Diangkat ke Layar Lebar

"Peristiwa bersejarah Tragedi Gerbong Maut, 23 November 1947 lalu yang menewaskan puluhan orang di Bondowoso, Jawa Timur, akan diangkat ke layar lebar."

Friska Kalia

Tragedi Gerbong Maut Diangkat ke Layar Lebar
Tragedi Gerbong Maut, Layar Lebar

KBR68H, Bondowoso – Peristiwa bersejarah Tragedi Gerbong Maut, 23 November 1947 lalu yang menewaskan puluhan orang di Bondowoso, Jawa Timur, akan diangkat ke layar lebar. Aktor kawakan, Pong Hardjatmo, yang tertarik mengangkat tragedi zaman penjajahan tersebut mengatakan, motivasi mengangkat kisah ini adalah untuk mengingatkan generasi muda Indonesia pada perjuangan para pahlawan.

“Ada banyak sekali kisah heroik di Indonesia yang kalau kita angkat ke layar lebar akan memberikan gambaran, seperti apa perjuangan pahlawan kita dahulu kala. Salah satunya gerbong maut ini. Sekarang kami sedang mengumpulkan fakta sejarah tentang tragedi gerbong maut ini, jadi cerita ini benar-benar true story,” kata Pong Hardjatmo, dalam acara Bincang Gali Sejarah, Peristiwa Gerbong Maut di Stasiun Kereta Api Bondowoso, Jumat (28/2).

Menurut Pong, generasi muda saat ini banyak disuguhi dengan film yang cengeng dan cenderung mengarah ke film esek-esek. Karena itulah, pihaknya bersama tim produser bersemangat untuk membuat film dengan latar belakang sejarah dari berbagai wilayah di Indonesia.

Dalam proses produksinya, kata Pong, film ini akan melibatkan pemuda dan masyarakat Bondowoso. Selain itu, sebagian besar proses shooting juga akan dilakukan di Bondowoso.

“Iya tentu kami akan melibatkan putra daerah Bondowoso, untuk ikut dalam casting film ini nantinya, mengingat sejarah ini melekat di hati seluruh masyarakat Bondowoso,” imbuhnya.

Tragedi Gerbong Maut, merupakan salah satu peristiwa sejarah yang terjadi di Bondowoso pada 23 November 1947. Peristiwa ini berawal dari penangkapan warga pribumi secara sewenang – wenang oleh tentara Belanda di Bondowoso. Hal tersebut membuat rumah tahanan Bondowoso penuh dalam waktu singkat.

Karena penjara tidak mampu menampung banyaknya tahanan, saat itu, Belanda memutuskan tahanan dengan status pelanggaran berat. Tahanan itu akan dipindahkan ke tahanan di Surabaya menggunakan kereta api dengan gerbong pengangkut barang.

Disinilah awal Tragedi Gerbong Maut terjadi. Sebanyak 46 tahanan meninggal dalam perjalanan dari Bondowoso menuju Stasiun Wonokromo, Surabaya, sebab tidak ada udara yang masuk saat mereka berada di dalam gerbong.

Editor: Anto Sidharta

  • Tragedi Gerbong Maut
  • Layar Lebar

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!