NUSANTARA

Sejumlah Dinsos Tingkatkan Pengawasan Panti Asuhan

"Sejumlah dinas sosial daerah mulai meningkatkan pengawasan terhadap panti-panti sosial yang ada di wilayahnya menyusul pengungkapan kasus dugaan penelantaran anak di Panti Asuhan Samuel, Kabupaten Tangerang, Banten."

Sejumlah Dinsos Tingkatkan Pengawasan Panti Asuhan
panti asuhan, Samuel, komnas PA

KBR68H, Jakarta - Sejumlah dinas sosial daerah mulai meningkatkan pengawasan terhadap panti-panti sosial yang ada di wilayahnya menyusul pengungkapan kasus dugaan penelantaran anak di Panti Asuhan Samuel, Kabupaten Tangerang, Banten. 


Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait mencontohkan, saat ini Dinsos Kabupaten Tangerang mulai menyisir dokumen-dokumen resmi 30 panti sosial yang ada di kawasannya. Kata dia panti tersebut memang harus selalu diawasi mengingat kasus kekerasan anak juga bisa terjadi di tempat semacam itu. 


"Dapat dipastikan bahwa banyak panti-panti seperti ini apalagi panti yang berlandaskan agama. Mereka kadang-kadang merasa yang dilakukan sudah sesuai dengan perintah agama. Ini yang susah diintervensi. Kemungkinan itu terjadi. Pengalaman kita bahwa banyak panti juga sebagai tempat kekerasan terhadap anak selain rumah dan sekolah," ujarnya saat dihubungi KBR68H. 


Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait menambahkan kasus Panti Samuel saat ini juga sedang didalami kepolisian setempat. Sejumlah anak asuh sudah dimintai keterangan. Pekan depan polisi akan memanggil pemilik panti untuk diperiksa sebagai saksi. 


Sebelumnya sejumlah anak ditemukan terlantar dan sakit di Panti Asuhan Samuel. Anak-anak ini diduga tidak diurus dengan layak oleh pengurus panti. Mereka akhirnya dipindahkan dan dirawat oleh Kementerian Sosial di rumah penampungan sementara.


Editor: Antonius Eko 


  • panti asuhan
  • Samuel
  • komnas PA

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!