NUSANTARA

Ratusan Unggas Terjangkit H5N1di Padang Pariaman

"KBR68H, Sumatera Barat - Seratusan ekor ayam terjangkit flu burung ditemukan di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat."

Zulia Yandani

Ratusan Unggas Terjangkit H5N1di Padang Pariaman
flu burung, unggas, padang pariaman, sumatera barat


KBR68H, Sumatera Barat - Seratusan ekor ayam terjangkit flu burung ditemukan di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. 200an ekor ayam di Korong Toboh Koto Panjang, Nagari Toboh Gadang, Padang Pariaman sejak sepekan terakhir ditemukan mati mendadak. Hasil rapid tes (tes cepat) yang dilakukan petugas menyatakan ayam-ayam tersebut positif mengidap virus H5N1. Pejabat Dinas Peternakan Padang Pariaman, Dahlia mengatakan, kasus flu burung mulai ditemukan di Korong Toboh Koto Panjang sejak pekan lalu. Warga melapor kepada petugas seratusan ekor ayam milik warga di sana mati mendadak.

"Daerah kasus flu burung 1 jorong, yang tadi dimusnahkan induk dan telor yang akan menetas. Jumlah unggas semua yang mati sebanyak 206 ekor," kata Dahlia (12/02)

Hari ini, tim penanggulangan penyakit hewan menular, Peternakan dan Kehutanan, Kabupaten Padang Pariaman, memusnahkan unggas dan melakukan penyemprotan disinfektan. Namun, upaya pemusnahan sempat terkendala karena warga enggan menyerahkan ayam mereka karena menganggap ayam mereka masih sehat. Selain itu, warga menolak karena rendahnya biaya ganti rugi dari Rp 2500/ekor hingga 15000/ekor. Ayam yang tersisa merupakan milik 35 keluarga (KK) di korong tersebut. Pada tahun 2013 lalu, kasus flu burung ditemukan di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Nan Sabaris, di Kecamatan Lubuk Alung dan di Kecamatan Anam Lingkuang. Kasus flu burung saat itu ditemukan pada ternak itik. Sedikitnya 600 ekor itik dan ayam dimusnahkan. (Baca: Bogor Waspadai Flu Burung)

Editor: Nanda Hidayat

  • flu burung
  • unggas
  • padang pariaman
  • sumatera barat

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!