NUSANTARA

Pemprov Aceh: Banyak Warga Non Muslim yang Berjilbab

"Pemerintah Provinsi Aceh menghimbau kepada masyarakat non muslim untuk tidak berpakaian ketat guna menghormati warga muslim di bumi serambi Mekah."

Indra Nasution

Pemprov Aceh: Banyak Warga Non Muslim yang Berjilbab
jilbab, aceh

KBR68H, Jakarta - Pemerintah Provinsi Aceh menghimbau kepada masyarakat non muslim untuk tidak berpakaian ketat guna menghormati warga muslim di bumi serambi Mekah. 


Aceh menerapkan Syariat Islam dengan melarang penggunaan pakaian ketat kepada perempuan di sana. 


Kepala Dinas Syariat Islam Provinsi Aceh Syahrizal Abbas mengatakan, selama ini sudah banyak warga non muslim yang mengunakan Jilbab di Aceh. Meski begitu dia menegaskan, hal ini sebatas himbauan dan tidak menjadi kewajiban.


"Kita berharap masyarakat non muslim yang di Aceh, menghormati menghargai, dengan berpakaian yang sopan dan patut. Banyak juga kawan-kawan itu yang datang ke Aceh dia menggunakan Jilbab dia beli di Medan sebagai bentuk penghormatan. Silakan saja tetapi bukan sebagai bentuk yang diikat oleh qanun," kata Syahrizal kepada KBR68H


Sebelumnya, Satpol PP Wilayatul Hisbah (WH) Aceh menggelar razia penegakan aqidah, akhlak dan syiar Islam. Sejumlah perempuan yang tak mengenakan jilbab dihentikan oleh polisi setempat saat operasi tersebut. 


Kepala seksi Penegakan Pelanggaran Satpol PP Wilayatul Hisbah, Samsuddin, mengatakan, dalam operasi itu warga non muslim yang tertangkap saat operasi hanya diberikan nasihat dan diminta untuk mengenakan jilbab, atau pakaian muslimah. 


Dalam razia tersebut, petugas berhasil melakukan pembinaan di tempat sebanyak 62 orang. Di antaranya ada 2 orang laki-laki yang menggunakan celana pendek dan 59 perempuan yang mengenakan pakaian ketat.


Editor: Antonius Eko 

  • jilbab
  • aceh

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!