Jenazah Pengacara Senior di Sumbar Dimakamkan

KBR68H, Padang -  Jenazah Rusdi Zen, pengacara senior di Sumatera Barat, dimakamkan Senin siang (24/2) di peku¬buran keluarga Suku Kampai, yang letaknya tak jauh dari rumah duka di Balai Baru, Koto Nan Gadang, Payakumbuh, Sumatera Barat. Rusdi meninggalkan seorang istri, Fauzia Rusdi dan dua putra-putri Kahlil R Zen dan Kamila R Zen.

Manager Kantor Hukum Ekuator itu meninggal pada Minggu siang sekitar pukul 11.30 WIB di Eka Hospital Pekanbaru,  Riau, Minggu (23/2)., akibat penyakit jantung. Hingga pemakaman senin siang, pelayat datang dari berbagai kalangan baik kawat sejawat maupun kalangan wartawan.

Rekan dekat (Alm) Rusdi, Alex, mengatakan, saat dirawat dua hari di Rumah Sakit Santa Maria, awalnya Rusdi masih sadar dan bisa berbincang bincang. Saat itu Almarhum sempat mengakui sedang stres dan banyak masalah. Namun saat dipindahkan ke Rumah Sakit Eka hospital, Rusdi Zein sudah tak sadar diri. Jantung dan  paru-paru-nya dipenuhi air, dan ginjal tak berfungsi.  Setelah seminggu berjuang di rumah sakit, ia menghadap Sang Pencipta.

Hakim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Pengadilan Ternate, Mardefni, yang ikut menghantar di penguburan Kota Payakumbuh mengatakan, ia saat terkejut dengan kabar meninggalnya Rusdi zein. Mardefni sebelum menjadi hakim, puluhan tahun menjadi wartawan hukum dan sangat kenal dengan ketegasan beliau soal kasus kasus besar.

Rusdi Zen merupakan Alum¬nus Fakultas Hukum Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung. Ia telah berpraktik sebagai pengacara sejak 1988. Ia menerus¬kan profesi ayahnya almarhum M Zen Djamil. Ikut meng¬hidupkan LBH Padang sejak 1994-1997. Ia juga sempat menjabat Deputi General Mana¬ger Bidang Marke¬ting dan Kredit pada PT Suka Fajar Ltd, Dealer kendaraan Mitsubishi 1995-1999.

Pada tahun 1989-1997, ia menjadi pengajar beberapa mata kuliah pada Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta, Padang, Ketua Ikatan Penasehat Hukum Indonesia (IPHI) Sumbar sejak 1993, Sekretaris Perhimpunan Hukum Kesehatan Indonesia (Perhuki) sejak 1996, Ketua Bidang Hubungan Indusrial dan Pembelaan Anggota pada Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Pengu¬saha Indonesia (Apindo) Sumatera Barat, pada 2001. Di tangannya pula Kantor Hukum Ekuator akhirnya juga didirikan di Jakarta, Pekanbaru dan Batam. Ia juga pernah menjadi pemimpin Perusahaan Mim¬bar Minang, sebuah surat kabar harian di Padang.

Editor: Anto Sidharta