KBR68H, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengancam takkan melunasi pembayaran sejumlah armada bus TransJakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB), bila barang yang didapatkan tidak sesuai spesifikasi. Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono mengatakan, armada Bus TransJakarta dan BKTB baru dibayar sekitar 20 persen. Saat ini, institusinya tengah mengusut pengadaan bus-bus tersebut.
"Kami inikan pembeli. Kalau ternyata barangnya tidak sesuai dengan spek dan kontrak, saya kembalikan dan saya tidak akan bayar. Memang itu baru dibayarkan 20 persen. Karena itu tidak usah khawatir, kontrak kita inikan sudah mengamankan. Tapi ini tolong jangan digeneralkan begitu. Jadi ini yang dibilang rusak tidak semuanya. Dalam satu paket itukan ada beberapa bus yang berasal dari satu perusahaan. Kira-kira jumlahnya 18-an mobil," terang Udar dalam Program Sarapan Pagi KBR68H.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berjanji mengusut bus baru Transjakarta dan BKTB asal Cina yang diduga bekas. Dari sejumlah foto yang beredar terlihat komponen yang rusak dan berkarat di dalam bus. Pemprov DKI Jakarta membeli 132 bus baru dari Cina pada Januari lalu. Bus dibeli dengan anggaran lebih dari Rp 480 miliar.
Editor : Sutami