NUSANTARA

2013-02-12T22:50:47.000Z

PT Jakarta Monorail Tawarkan Kereta Buatan Cina

"Pengembang proyek monorail PT Jakarta Monorail mengajukan kereta pabrikan Cina yaitu Chongqing."

PT Jakarta Monorail Tawarkan Kereta Buatan Cina
monorel

KBR68H, Jakarta - Pengembang proyek monorail PT Jakarta Monorail mengajukan kereta pabrikan Cina yaitu Chongqing. Juru Bicara PT Jakarta Monorail Boovananto menuturkan, kereta buatan negeri "Tirai Bambu" itu dipilih karena kapasitasnya yang besar. Menurutnya, kereta buatan Chongqing dapat menampung hingga 800 ribu penumpang per hari. Keunggulan itu menurutnya tidak bisa didapat dari kereta pabrikan Jepang yaitu Hitachi, dan kereta pabrikan lokal dari Bekasi, MBM. Boovananto menambahkan, nilai investasi terdiri dari konstruksi, kereta, signaling, dan mechanical. Untuk panjang 30 km perkiraan biaya, menurutnya, sebesar Rp 6,9 triliun,

"Dengan investasi 750 juta dollar, tentunya investasi ini menjadi bagian dari perhitungan kami dan kami akan mencari investor yang optimal. Pembiayannya adalah 70 : 30 dengan 70 persen pinjaman dari bank dan 20 persen dari kami sendiri di mana utangnya 500 juta dollar dan equity 200 juta dollar. meski begitu kami akan ubah nilai tukarnya ke rupiah terlebih dahulu," demikian Boovananto.

Boovananto menambahkan, estimasi tarif yang akan dikenakan adalah Rp 9.000 dengan kenaikan sebesar 12 persen per tiga tahun. PT Jakarta Monorail menargetkan penumpang sebanyak 230 ribu orang per hari pada 2014. Sebelumnya, proyek monorail ini sempat terbengkalai sejak 2004. Beberapa waktu lalu, PT Adhi Karya yang sebelumnya turut menjadi pengembang proyek ini pecah kongsi dengan PT Jakarta Monorail. Namun demikian Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo Sudah memfasilitasi penyelesaian sengketa kepemilikan tiang pancang monorail milik PT Adhi Karya.

  • monorel

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!