KBR, Yogyakarta– Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) memberikan penghargaan kepada DIY sebagai satu-satunya Daerah Ramah Perempuan dan Layak Anak Tahun 2022 di Indonesia.
Penyerahan penghargaan tersebut diberikan langsung Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis, 26 Januari 2023.
Pejabat Eselon I Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA, Lenny N Rosalin mengatakan ada lima indikator yang menjadi penilaian dalam menentukan penerima penghargaan.
Indikator pertama yakni Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang diukur dari ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Kedua yakni Indeks Pembangunan Gender (IPG) yang diukur dari rasio kesenjangan antara IPM laki-laki dan perempuan.
“Untuk tahun 2022 penghargaan ini baru diberikan pertama kali dan Provinsi DIY ini sebagai provinsi yang menerima penghargaan ini satu-satunya di seluruh Indonesia di tahun 2022. Untuk Sleman juga satu-satunya kabupaten di seluruh Indonesia,” katanya usai memberikan penghargaan di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Kamis, (26/1/2023).
Baca juga:
Indeks ketiga ialah pemberdayaan gender. Kemudian indeks keempat adalah perlindungan anak yang mengukur pemenuhan hak anak mulai dari pendidikan, kesehatan, pengasuhan, partisipasi anak serta perlindungan khusus bagi anak-anak yang membutuhkan perlakuan khusus.
“Indikator kelima yakni peringkat dari Anugerah Parahita Ekapraya (APE) yang diraih oleh provinsi pada tahun berjalan. Dari seluruh perhitungan setelah pemberian bobot, DIY ditetapkan sebagai provinsi yang memiliki skor tertinggi dan juga Sleman sebagai kabupaten,” paparnya.
Lenny menyebut penghargaan ini menjadi penting, karena secara persentase jumlah penduduk perempuan di Indonesia mencapai angka 49,5 persen dari total penduduk, sedangkan jumlah anak 31,6 pesen.
“Kalau dijumlahkan perempuan dan anak ini jumlahnya dua per tiga dari total penduduk. Ini berlaku juga dari tingkat nasional hingga tingkat desa dan kelurahan,” paparnya.
Lenny menjelaskan, DIY memiliki skor tertinggi di semua aspek. Mulai dari perlindungan hak dan pemberdayaan perempuan hingga perlindungan anak. Meski capaiannya bagus, ada tantangan berat untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan capaian tersebut.
“Tantangannya adalah bagaimana provinsi DIY dan Kabupaten Sleman bisa menginspirasi provisi dan kabupaten kota lainnya,” pungkasnya.
Editor: Sindu