NUSANTARA

26 Ribu Warga Aceh Mengungsi Akibat Banjir

"Puluhan ribu warga di lima kabupaten/kota di Provinsi Aceh mengungsi akibat banjir yang terjadi selama beberapa hari di sana."

26 Ribu Warga Aceh Mengungsi Akibat Banjir

KBR, Aceh– Puluhan ribu warga di lima kabupaten/kota di Provinsi Aceh mengungsi akibat banjir yang terjadi selama beberapa hari di sana. Totalnya mencapai 26.700 jiwa atau 8.921 kepala keluarga (KK).

Banjir juga merusak 652 unit rumah warga. Banjir terparah terjadi di Kabupaten Aceh Utara dengan ketinggian air mencapai 3,5 meter.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Ilyas mengatakan korban banjir mengungsi ke sejumlah rumah ibadah, seperti masjid dan meunasah.

"Yang ingin kami sampaikan bahwa, banjir Aceh Utara itu sudah berulang-ulang. Ini adalah banjir kiriman, di samping juga curah hujan yang tinggi di Aceh Utara. Dan, diperhitungkan curah hujan dalam minggu ini seluruh Aceh pun tinggi," kata Ilyas kepada wartawan, Senin malam, 23 Januari 2023.

Baca juga:

Rincian pengungsi korban banjir di masing-masing daerah adalah, 3.696 jiwa atau 1.205 KK di Kabupaten Pidie, Bireun 7.106 jiwa atau 2.136 KK, Aceh Timur 1.634 jiwa atau 658 KK, Aceh Tamiang 3.132 jiwa atau 922 KK, dan Aceh Utara 11.202 jiwa atau 4 ribu KK.

Ilyas menyebut Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) di masing-masing kabupaten/kota sudah diterjunkan untuk mengevakuasi warga yang terjebak di lokasi banjir. Selain itu, dinas sosial juga diklaim telah menyalurkan bantuan logistik untuk warga yang terkena dampak di daerah bencana.

Banjir terjadi akibat meluapnya sejumlah sungai di Aceh, lantaran hujan lebat. Selain merusak rumah warga, banjir juga mengakibatkan beberapa titik ruas jalan nasional di sana putus. Belum ada laporan korban jiwa akibat bencana tersebut.

Editor: Sindu

  • Banjir Aceh
  • banjir
  • Aceh

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!