BERITA

Korban Meninggal Akibat Banjir di Aceh Bertambah

Banjir di Aceh

KBR, Aceh– Korban meninggal akibat banjir di sejumlah wilayah di Provinsi Aceh, bertambah menjadi lima orang. Jumlah korban bertambah setelah tim gabungan menemukan jenazah seorang janda tua bernama Hamidah (65) mengapung di lokasi banjir di Kabupaten Aceh Utara.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Ilyas menjelaskan semua korban meninggal di lokasi, setelah terseret arus deras banjir. Ia menduga, hal itu disebabkan warga lalai, karena beraktivitas di tengah banjir.

"Untuk Aceh Utara sudah tiga orang yang meninggal masuk data ke kami (BPBA-red) dan yang terakhir sudah nenek. Sedangkan sebelumnya adalah anak-anak bocah. Untuk Kabupaten Aceh Timur juga sudah dua orang meninggal. Berarti total sudah lima orang meninggal akibat banjir," kata Ilyas kepada KBR, Rabu (5/1/2022).

Para korban meninggal itu ialah: yaitu Teuku Muhammad Andika (12), Rafa Alafarisi (6) dan Hamidah (65), dari Aceh Utara. Dua korban lain berasal dari Aceh Timur, yakni Fajri (9) dan M Fikri Rehan (14).

Ilyas mengimbau, masyarakat tidak bermain atau beraktivitas di tengah banjir, dikarenakan berisiko terhadap keselamatan jiwa.

Pengungsi

Berdasarkan data sementara, jumlah pengungsi korban banjir di Kabupaten Aceh Timur mencapai 14 ribu orang, sedangkan di Aceh Utara sebanyak 32 orang. Sebagian besar dari mereka bertahan di posko-posko pengungsian, sebagian lain mengungsi di masjid, meunasah, rumah tetangga, atau ke kediaman kerabat terdekat.

Menurut Ilyas, sebelum banjir menerjang, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah memberikan peringatan soal potensi hujan dengan curah tinggi selama Desember 2021 hingga pertengahan Januari 2022.

Kata dia, ada delapan kabupaten/kota yang terkena banjir di Aceh, yaitu Lhoksumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Aceh Tenggara.

Status Tanggap Darurat

Ilyas menambahkan, dari delapan wilayah yang dikepung banjir, ada empat kabupaten yang sudah mengeluarkan status darurat bencana banjir. Yaitu, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tamiang dan Aceh Tenggara.

Menurutnya, penetapan status tersebut memudahkan Pemerintah Provinsi Aceh untuk memasok bantuan logistik tambahan bagi ribuan pengungsi.

"Kalau ada status darurat bencana ini bisa langsung dipasok bantuan ke titik bencana tersebut. Dan, kita akan data seluruhnya, termasuk untuk rumah rusak juga akan dibantu sesuai kebutuhan dan kerusakannya," paparnya.

Baca juga:


Editor: Sindu

  • Banjir Aceh
  • banjir
  • bencana alam
  • BMKG
  • BPBA
  • BPBD Aceh
  • Aceh

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!