NASIONAL

BNPT Ungkap Delapan Yayasan Dana Kemanusiaan Terafiliasi Jaringan Teroris

Yayasan Dana Kemanusiaan Terafiliasi Jaringan Teroris

KBR, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memasukkan delapan yayasan penggalangan dana kemanusiaan ke dalam daftar terduga teroris dan organisasi teroris.

Kepala BNPT Boy Rafli Amar mengatakan delapan yayasan itu diidentifikasi dari puluhan yayasan dan lembaga amal yang terafiliasi dengan kelompok teroris seperti Jamaah Islamiyah, Jamaah Ansharut Daulah, hingga NII.

"Dari jumlah yang telah dihimpun, ada delapan yayasan sudah masuk daftar terduga teroris dan organisasi teroris. Antara lain namanya adalah Hilal Ahmar Society Indonesia, Muslimah Bima Peduli, Gerakan Sehari Seribu, Baitul Mal Al Ishlah, Al-Haramain Foundation Indonesia, Baitul Mal Ummah, Abu Ahmad Foundation, Azzam Dakwah Center," kata Boy Rafli Amar saat rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, Selasa (25/1/2022).

Boy mengatakan, sejauh ini kelompok teroris teridentifikasi menggunakan cara pengumpulan dana menggunakan kotak amal, yayasan kemanusiaan, penggalangan dana dengan dalih bisnis, urun dana (crowdfunding), multi level marketing (MLM) dan sebagainya.

"Tentu kita tidak ingin umat kita dirugikan. Mereka yang punya niat baik, tulus untuk bersedekah, menyumbang untuk kemanusiaan, tapi disalahgunakan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab," katanya.

Baca juga:

- BNPT Kembangkan Kawasan Khusus Ekonomi Eks Napi Terorisme di Banyuwangi

- Belasan Eks DI/TII dan NII Ikrar Setia kepada NKRI, Bagaimana Dua Juta Lainnya?

Boy juga menuturkan, saat ini BNPT juga terlibat untuk ikut mengawasi transaksi berbasis mata uang digital atau kripto. Tujuannya, agar tidak dijadikan alat pendanaan terorisme.

Editor: Fadli Gaper

  • BNPT
  • Yayasan Dana Kemanusiaan
  • Teroris

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!