KBR, Banyuwangi- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Bandung, akan memasang Global Positioning System (GPS) di Gunung Raung, Jawa Timur. Alat tersebut berfungsi untuk pengamatan deformasi gunung api.
Menurut Pengamat Gunung Api di Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Raung, Burhan Alethea, selain memasang GPS tim dari PVMBG Bandung juga akan memeriksa apakah gunung raung mengeluarkan gas belerang atau tidak. Karena kata Burhan, gas belerang yang muncul itu dari aktivitas vulkanik gunung lain seperti Gunung Ijen, yang terbawa angin.
“Jadi begitu tim datang kita pasang nanti setelah beberapa hari tim selesai kita dwonload datanya seperti itu. Jadi bukan alat permanen di alat di situ (Gunung Raung) hanya untuk pas kondisi darurat seperti ini atau naik level seperti ini saja. Jadi besok ada pemasangan alat GPS itu untuk deformasi,”ujur Burhan Althea hari ini Jumat (29/1/2021) di Banyuwangi
Kata Burhan, GPS merupakan sistem satelit navigasi yang membantu menentukan posisi yang berbasis pada pengamatan satelit GPS. Sedangkan untuk cara kerjanya yaitu dengan menempatkan alat GPS pada titik yang ditetapkan titik kordinatnya. Dengan penempatan titik secara akurat maka karakteristik deformasi tanah pada tubuh gunung dapat dihitung dan untuk selanjutnya bisa dipelajari.
Sementara itu, berdasarkan data periodek dari PPGA raung pada pukul 00.00 wib hingga 06.00 wib, tercatat terjadi gempa tremor hingga 78 kali. Sedangkan abu vulkanik Gunung Raung mengarah ke Timur Tenggara dan Timur laut dengan ketingian 300 hingga 600 meter dari puncak gunung. Selain itu juga teramati pantulan cahaya api magma yang berasal dari dalam kaldera.
Editor: Friska Kalia