NUSANTARA

Kasus Covid Turun, Dinas Pendidikan Lhokseumawe Siap Gelar Belajar Tatap Muka 100 persen

""Untuk menuju pembelajaran normal 100 persen seperti sebelum-sebelumnya ini sudah siap.""

Kasus Covid Turun, Dinas Pendidikan  Lhokseumawe Siap Gelar Belajar Tatap Muka 100 persen
Kadisdikbud Lhokseumawe, Ibrahim Arahman meninjau kesiapan Proses Belajar Tatap Muka, Jumat (08/01). (Foto: KBR/Erwin Jalaluddin)

KBR, Lhokseumawe– Proses Belajar dan Mengajar (PBM) tatap muka di Kota Lhokseumawe, Aceh akan dilakukan secara normal 100 persen. Menyusul terus menurunnya angka penderita covid 19 di wilayah itu.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lhokseumawe, Ibrahim Arahman mengatakan  sedang menunggu tindak lanjut dari pemerintah daerah terkait PBM secara penuh atau full disekolah. Kata Dia, dinas memberlakukan protokol kesehatan secara ketat dan melibatkan petugas kesehatan disekolah.

”Kalau untuk tatap muka sekarang masih shift 50-50 persen karena mengingat menjaga jarak di situ. Tapi, sebenarnya kalau persiapan-persiapan untuk menuju pembelajaran normal 100 persen seperti sebelum-sebelumnya ini sudah siap. Mungkin hanya menunggu aturan-aturan dan juga kondisi keadaannya saja,” kata Ibrahim Arahman menjawab KBR, Jumat (8/1).

Sebelumnya Pemko Lhokseumawe, sudah menggelar proses belajar mengajar tatap muka bagi peserta didik pada Oktober 2020 lalu. Pada saat itu jam belajar siswa dibatasi hanya sekitar 50 persen lantaran baru perdana dilakukan di tengah masa transisi covid 19.

Editor: Rony Sitanggang


(Redaksi KBR mengajak untuk bersama melawan virus covid-19. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dengan 3M, yakni; Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan dengan Sabun.)

 

  • #Takkenalmakatakkebal
  • #jagajarakhindarikerumunan
  • #IngatPesanIbu
  • #jagajarak
  • #3T
  • #satgascovid19
  • COVID-19
  • #3M
  • #cucitangan
  • #pakaimasker
  • #vaksinasicovid-19
  • #KBRLawanCovid
  • #cucitanganpakaisabun

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!