BERITA

Gunung Raung Erupsi 57 Kali Dalam Waktu 6 Jam

Gunung Raung Erupsi 57 Kali Dalam Waktu 6 Jam

KBR, Banyuwangi- Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung mencatat, Gunung Raung di Jawa Timur, mengalami erupsi sebanyak 57 kali dalam waktu 6 jam, Sejak pukul 01.00 hingga pukul 06.00 wib, Jumat (22/1/2021).

Pengamat Gunung Api Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Burhan Alethea mengatakan, setiap kali terekam gempa tremor, secara visual akan terjadi erupsi dan mengeluarkan asap kelabu antara 100 hingga 400 meter. Awan kelabu inilah yang menjadi tanda bahwa Gunung Raung tengah erupsi.

“Asapnya itu terlihat seperti menerus mungkin diatas gunungnya ini anginya itu lemah jadi erupsi susulanya jadi kelihatan nyambung. Begitu ada kegempaan tremor itu pasti secara visual keluar erupsi dan kelihatan kolom abunya. Kalau 6 jam dari tadi malam sampai jam 6 pagi tadi jumlahnya ada 57 kali tremor,”ujur Burhan Alethea hari ini Jumat (22/1/2021) di Banyuwangi.

Sementara itu, Asap berwarna kelabu dari puncak Gunung Raung, membuat VONA atau indek level penerbangan yang berkaitan dengan sebaran abu vulkanik di udara, berubah dari hijau ke warna orange. Meski demikian Kepala Airnav Indonesia Cabang Banyuwangi Suri Fikriansyah mengatakan, erupsi Gunung Raung tersebut tidak berpengaruh terhadap lalu lintas penerbangan dari dan menuju Banyuwangi hingga saat ini.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Asisten Manager Mintenance Facility Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi Andry Lesmana. Menurut dia, jika nantinya pengukuran dampak letusan yang dilakukan oleh PVMBG dan BMKG menunjukan peningkatan, Angkasa Pura II selaku operator Bandara Banyuwangi akan melakukan paper test atau melihat sebaran abu vulkanik di kawasan bandara. Jika ditemukan adanya sebaran abu maka tidak menutup kemungkinan aktivitas penerbangan akan dihentikan.

Editor: Friska Kalia

  • Gunung Raung
  • Gunung Api
  • Erupsi
  • bencana alam

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!