BERITA

Gunung Raung Erupsi

Gunung Raung Erupsi

KBR, Banyuwangi- Gunung Raung yang terletak di perbatasan tiga kabupaten yaitu, Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso dan Kabupaten Jember, Jawa Timur, erupsi.

Pengamat Gunung Api di Pos Pengamatan Gunung Api Raung, Burhan Alethea mengatakan, Gunung Raung tercatat mengalami erupsi dua kali sejak Rabu (20/1/2021) malam, dan mengeluarkan asap hitam dari puncak kawah.

“Terkait erupsi Gunung Raung ini kita mulai teramati itu mulai pukul 00.30 wib dini hari. Dan itu diawali dari gempa-gempa tremor dan juga vulkanik dalam dan itu kita amati sampai pagi ini jam 6 itu sekitar 32 kali kegempaan tremor. Dan secara visual terlihat jelas asapnya ke atas dengan ketinggian kurang lebih 100 sampai 400 meter dari puncak kawah,”ujar Burhan Alethea hari ini Kamis (21/1/2020) di Banyuwangi.

Meski mengalami erupsi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, letusan ini masuk kategori erupsi kecil sehingga belum ada pningkatan status gunung. Hingga kini status Gunung Raung masih berada pada level I atau normal. Kata Burhan, PVMBG saat ini terus melakukan evaluasi terhadap aktivitas Gunung Raung. Jika erupsinya semakin besar tidak menutup kemungkian statusnya akan dinaikan.

Burhan Alethea juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di radius 2 kilomenter dari puncak Gunung. Sedangkan untuk aktivitas pendakian ditutup sementara mulai Kamis, (21/1/2021) karena berbahaya.

Gunung Raung terakhir mengalami erupsi pada bulan Juli tahun 2020 lalu. Saat itu asap coklat terlihat jelas dari puncak Gunung. Pada saat itu status Gunung Raung dinaikan dari normal level I, menjadi waspada level II. Pasca erupsi itu, Gunung Raung kembali ke status normal pada November tahun 2020.

Editor: Friska Kalia

  • Gunung Raung
  • Erupsi
  • Gunung Api
  • Banyuwangi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!