BERITA

Belasan ABK Tirta Lamandau Selamat Usai Terombang-ambing di Tengah Laut

Belasan ABK Tirta Lamandau Selamat Usai Terombang-ambing di Tengah Laut

KBR, Rembang – Sebelas anak buah kapal (ABK) Tirta Lamandau I tiba di dermaga Pelabuhan Tasikagung, Rembang, Jawa Tengah, Minggu (1/1/2017). Mereka sebelumnya terombang-ambing di tengah laut sehari semalam, sebelum mendapat pertolongan kapal nelayan Rembang. Nahkoda kapal Tirta Lamandau I, Tiyana mengatakan, kapalnya tenggelam di sebelah utara Pulau Bawean Gresik, Jawa Timur pada 28 Desember lalu.

Kapal mengangkut tepung dan sembako, berangkat dari Surabaya akan menuju Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Namun belum sampai tujuan, kapal berbobot 147 gross ton tersebut dihantam ombak besar hingga bocor dan tenggelam.


“Kena ombak besar sekitar 3–4 meter. Kita pompa dari depan, sudah tidak bisa mengatasi. Anak buah tak naikkan life raft semua, habis itu saya belakangan, Jadi saya tangan kosong. Diperkirakan saya nggak selamat, karena renang tangan kosong. Anak buah sempat nyari, mana kapten mana kapten. Kurang lebih renang 3 – 4 jam, setelah itu saya baru ketemu rombongan, “ jelasnya kepada KBR.


Sementara itu, Kepala Satuan Polair Polres Rembang, Sukamto menjelaskan, 4 ABK yang mengalami luka lecet sudah mendapatkan pengobatan oleh petugas medis di Pos Keamanan Laut Rembang.


“Tindakan–tindakan medis yang pertama itu. Sementara ini semua berada di pos Polair dalam keadaan selamat. Kami bantu mulai pengobatan, makan maupun pakainnya," ungkap Sukamto.


Sukamto menambahkan pihaknya sudah menghubungi keluarga korban dan perusahaan pemilik kapal. Minggu sore, para ABK akan dipulangkan ke daerah masing–masing. Mereka berasal dari Mojokerto, Ponorogo, Jakarta, Surabaya dan Sulawesi.


Editor: Sasmito

  • kapal tenggelam
  • rembang

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!