KBR, Rembang- Belasan desa di sepanjang jalur Pantura Kecamatan Kragan, Rembang, Jawa Tengah tegas menolak, apabila penganut aliran kepercayaan Sapto Darmo, ingin mendirikan sanggar di desa mereka. Penolakan tersebut disampaikan secara resmi kepada pihak kecamatan setempat. Alasannya menghindari pro kontra di tengah masyarakat.
Camat Kragan, Mashadi menyatakan pihaknya akan tetap memfasilitasi pencarian lokasi tanah, yang bisa dijadikan pembangunan sanggar tempat ibadah penganut Sapto Darmo, setelah calon sanggar di desa Plawangan menuai protes masyarakat. Namun dengan penolakan itu, akan menjadi lebih sulit.
"Intinya Kragan yang pinggir Pantura, semuanya menolak. Mulai dari desa Tanjungan, sampai di ujung barat, desa Sumbersari menyatakan tidak bersedia. Semula Pemkab kan minta bantuan untuk mengidentifikasi desa desa mana saja yang bisa didirikan sanggar Sapto Darmo. Yang mau, aparat desa diminta untuk bermusyawarah dengan masyarakatnya," ungkapnya kepada KBR, Sabtu (23/01).
Sebelumnya, tokoh Sapto Darmo di Kragan, Rembang, Sutrisno, sempat mengincar sebidang tanah di desa Tegalmulyo, yang agak jauh dari permukiman penduduk. Namun, harapan itu kemungkinan besar gagal, setelah desa Tegalmulyo masuk dalam barisan desa yang menolak.
Editor: Dimas Rizky