BERITA

Hujan Minim, Petani Diimbau Tanam Padi Berumur Pendek

"Beberapa varietas yang direkomendasikan antara lain varietas Ciherang, Mekongga, Situ Bagendit, dan beberapa seri varietas Inpari."

Hujan Minim, Petani Diimbau Tanam Padi Berumur Pendek
Tanaman padi di Cilacap. (Foto: RIdlo Susanto/KBR)

KBR, Cilacap – Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mengimbau para petani menanam padi varietas padi genjah atau jenis berumur pendek. Imbauan itu dikeluarkan untuk mengantisipasi curah hujan yang diperkirakan di bawah normal pada tahun ini.

Koordinator Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian Cilacap, Surur Hidayat mengatakan para petani juga disarankan menggunakan varietas yang toleran (bisa bertahan) terhadap cekaman cuaca.


Varietas umur pendek memungkinkan masa tanam kedua bisa mengalami masa tumbuh panen optimal.


Berdasar informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), selain musim hujan yang mundur, curah hujan di tahun ini diperkirakan tidak normal. Hal ini dipengaruhi badai El Nino yang diperkirakan mempengaruhi cuaca hingga Februari nanti.


Padahal, kata Surur, pada Maret dan Mei kemungkinan besar Jawa Tengah bagian selatan sudah memasuki masa pancaroba. Dengan demikian curah hujan diperkirakan sudah menurun.


"Kita antisipasi dengan teknologi jenis benih padinya. Varietasnya memakai varietas yang (berumur) pendek, sehingga musim hujan bisa keburu. Panen tanaman bisa kita atur waktunya. Kita juga cari-cari varietas yang toleran dan agak tahan terhadap El Nino. Kalau varietas yang tinggi itu memang susah, begitu lembap kena (penyakit) Blast (penyebab puso). Makanya kita cari yang toleran lah, varietas yang tahan terhadap segala cuaca," kata Surur.


Koordinator Penyuluh Pertanian Cilacap, Surur Hidayat menjelaskan, beberapa varietas yang direkomendasikan antara lain varietas Ciherang, Mekongga, Situ Bagendit, dan beberapa seri varietas Inpari.


Surur menambahkan, kendati merekomendasikan varietas genjah, namun dinas pertanian tidak merekomendasikan benih jenis hibrida pada musim tanam kali ini. Sebab, jenis hidrida rawan penyakit yang disebabkan suhu panas dan kelembapan tinggi. Penyakit hawar daun, blast dan patah batang leher amat rawan pada jenis hibrida. Jenis hibrida juga dinilai rawan serangan wereng.


Editor: Agus Luqman 

  • Cuaca
  • BMKG
  • pertanian
  • musim tanam
  • padi
  • dinas pertanian
  • Cilacap
  • Jawa Tengah

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!