NUSANTARA

Usir Pendulang Rakyat, Polisi Papua Dirikan Pos Pengamanan

"Kepolisian Daerah Papua membangun 51 pos pengamanan di sepanjang Kali Kabur atau dari daerah Camp David sampai Kampung Utikini. Daerah yang berada di sekitar areal PT Freeport Indonesia itu adalah bekas lokasi 1000-an pendulang rakyat yang biasa beroperas"

Usir Pendulang Rakyat, Polisi Papua Dirikan Pos Pengamanan
Usir Pendulang Rakyat, Polisi Papua

KBR, Jayapura -  Kepolisian Daerah Papua membangun 51 pos pengamanan di sepanjang Kali Kabur atau dari daerah Camp David sampai Kampung Utikini. Daerah yang berada di sekitar areal PT Freeport Indonesia itu adalah bekas lokasi 1000-an pendulang rakyat yang biasa beroperasi.

Menurut Kapolda Papua, Yotje Mende, pos pengamanan itu dibangun untuk mengantisipasi masuknya kembali pendulang yang sebelumnya telah dipindahkan oleh polisi. Pemindahan pendulang ini dikarenakan ada dugaan mereka memberikan logistik kepada kelompok bersenjata yang dipimpin Ayub Waker.

“Ditempat kita bikin pos, pos gabungan TNI/Polri disitu yang nanti kita akan tempatkan di sana satuan tugas kita, sebagai tempat konsolidasi dan menjaga jangan sampai ada pendulang itu masuk lagi. Terus yang kedua mereka akan berani masuk, berarti sama saja dengan mereka akan berhadapan dengan hukum. Ada 51 titik pos dari Camp David sampai dengan Utikini,” jelas Yotje Mende kepada Portalkbr, Rabu (14/1). 

Setelah terbunuhnya dua anggota Brimob di Timika, Polda Papua memindahkan dan memulangkan 1000-an pendulang rakyat yang dianggap ilegal di Kali Kabur. Pemulangan 1000-an orang ini, menurut polisi untuk kepentingan keamanan dan juga faktor keselamatan pendulang. Apalagi, kelompok pendulang liar itu mengaku selalu diperas oleh kelompok Ayub Waker untuk dimintai uang dan makanan.

Polisi mengaku 1000-an pendulang itu tidak hanya berasal dari Mimika, tetapi juga dari kabupaten lain, diantaranya Tolikara, Lanny Jaya, Wamena dan sejumlah daerah lain. Untuk pemindahan dan pemulang para pendulang ini, polisi telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat dari asal daerah para pendulang untuk dibina dan diberikan pekerjaan lainnya.

Editor: Anto Sidharta

  • Usir Pendulang Rakyat
  • Polisi Papua

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!