KBR, Bondowoso – Pencanangan Tahun Kunjungan Wisata 2015 yang dilakukan Dinas Pariwisata beberapa waktu lalu terus mendapat kritik dari berbagai kalangan. Beberapa anggota DPRD Bondowoso menilai, pencanangan program tersebut hanya sia-sia.
Anggota Komisi III DPRD Bondowoso, Andi Hermanto mengatakan, pencanangan tersebut kurang pas karena daerah belum siap untuk menampung banyak wisatawan.
“Mengenai tahun kunjungan wisata sebenarnya kurang pas mengingat kesiapan Bondowoso belum mampu karena infrastruktur jauh dari memadahi. Istilahnya jangan malu-maluin, membuka borok sendiri karena yang dilihat hanya keburukan nanti,” kata Andi Hermanto saat ditemui KBR, Rabu (14/1).
Menurut Andi, perangkat pariwisata di Bondowoso belum sepenuhnya siap. Pihaknya menilai belum ada langkah serius Pemkab untuk mengembangkan sektor wisata. Hal ini terlihat dari minimnya anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan destinasi wisata.
Bahkan, Komisi III menemukan ada perubahan pada nomenklatur anggaran di Dinas Pariwisata. Menurut Andi, anggaran Rp 600 juta yang disediakan untuk pembangunan destinasi wisata, tiba-tiba berubah menjadi anggaran untuk promosi wisata. Hal tersebut otomatis membuat anggaran perbaikan destinasi wisata menjadi nihil.
“Kami dari Komisi III sudah memindahkan anggaran promosi untuk pembangunan destinasi wisata. Tapi ternyata tidak ada perubahan. Saya tidak paham apa kepala Dinas kurang pro aktif atau tim anggaran yang tidak mengerti. Promosi bisa kita urus nanti, yang penting perbaiki dulu destinasi wisatanya,” imbuhnya.
Andi juga mengkritik Kepala Dinas Pariwisata, Sigit Purnomo yang selalu berdalih anggaran minim untuk pengembangan wisata.
Menurutnya, ada banyak cara yang bisa dilakukan Dinas Pariwisata untuk mengoptimalkan potensi wisata, salah satunya menggandeng pihak ketiga atau Investor. Untuk mendatangkan investor, kata Andi perlu dilakukan perbaikan secara berkelanjutan. Sehingga investor tidak ragu untuk berinvestasi di Bondowoso.
Editor: Antonius Eko