NUSANTARA

Cegah Rawan Pangan, 10 Ribu Ton Beras Vietnam Diimpor ke Aceh

"Sebanyak 10 ribu ton beras impor dari Vietnam didatangkan untuk mengatasi ancaman krisis pangan di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Ini menyusul gagal panennya alias puso hamparan pertanian seluas 17.400 hektare di daerah itu."

Erwin Jalaluddin

Cegah Rawan Pangan, 10 Ribu Ton Beras Vietnam Diimpor ke Aceh
Cegah Rawan Pangan, 10 Ribu Ton Beras Vietnam

KBR, Lhokseumawe – Sebanyak 10 ribu ton beras impor dari Vietnam didatangkan untuk mengatasi ancaman krisis pangan di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Ini menyusul gagal panennya alias puso hamparan pertanian seluas 17.400 hektare di daerah itu.

Kepala Badan Urusan Logistik Divisi Regional Lhokseumawe, Ruslian mengatakan, pasokan diperlukan guna mengatasi rawan pangan. Dengan adanya stok beras luar negeri tersebut kebutuhan pangan masyarakat dinyatakan aman sampai 7 bulan ke depan.

”Jadi beras di kita sekarang cukup banyak, aman untuk lebih 7 bulan ke depan. Ini juga ada pengaruhnya dampak banjir, karena kita mengharapkan kemarin bisa menghimpun stok-stok beras lokal untuk kita jadikan stok nasional, tapi itu enggak mencukupi untuk kebutuhan Kita,” kata Ruslian menjawab Portalkbr, Rabu (21/1).

Ia menambahkan, selain mengatasi ketahanan pangan akibat banjir, beras impor itu diperuntukkan untuk kegiatan Operasi Pasar (OP) guna mengatasi lonjakan harga beras di pasaran. Sementara, rata-rata kebutuhan beras di wilayah kerjanya berjumlah sekitar 2 ribu ton per bulan, meliputi Aceh Utara, Lhokseumawe dan Bireun.

Sebelumnya Kabupaten Aceh Utara, dinyatakan mengalami rawan pangan. Menyusul bencana alam banjir yang melanda 26 dari 27 kecamatan di daerah itu dengan kerugian ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah. Bencana alam banjir pada penghujung tahun 2014 lalu itu merupakan yang terparah dalam 10 tahun terakhir.

Editor: Anto Sidharta

 

  • Cegah Rawan Pangan
  • 10 Ribu Ton Beras Vietnam

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!