KBR, Bondowoso – Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, ternyata selama ini tidak memungut Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata.
Kepala Bidang Pendapatan Daerah, Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (DPPK) Bondowoso, Edi Susanto mengatakan, selama ini PAD sektor wisata hanya diisi oleh pajak hotel dan restoran. Sementara untuk restribusi tempat wisata hampir tidak ada.
“Untuk sektor pariwisata itemnya ada retribusi terminal, tempat parkir khusus, retribusi tempat rekreasi dan olahraga. Untuk lokasi objek wisata tidak ada restribusi yang ditarik sehingga tidak mendatangkan pemasukan” kata Edi Susanto saat ditemui KBR, Kamis (15/1).
Menurut Edi, beberapa lokasi wisata yang ditarik retribusi juga tidak mampu memenuhi target yang ditentukan. Padahal, jumlah target yang ditentukan dirasa tidak terlalu besar jika dibanding dengan angka kunjungan wisata yang dirilis oleh Dinas Pariwisata.
Beberapa tempat wisata yang ditarik retribusi tersebut hanya wisata pemandian Tasnan, wisata pemandian air panas Blawan, dan arung jeram Bosamba. Padahal, ada banyak objek wisata di Bondowoso yang dianggap potensial untuk mendatangkan PAD bagi daerah ini.
“Dari beberapa retribusi di tempat wisata, semua tidak mampu memenuhi target. Dari target PAD sebesar 30 juta lebih, hanya tercapai sekitar 15 juta saja,” imbuhnya.
Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata, selama 2014 lalu ada 53 ribu lebih kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara ke Bondowoso. Angka tersebut naik jika dibanding 2013 lalu yang hanya mencapai 43 ribu kunjungan.
Editor: Antonius Eko