NUSANTARA

Banjir, Rawan Pangan Mengancam Aceh Utara

Banjir, Rawan Pangan Mengancam Aceh Utara
Banjir, Rawan Pangan, Aceh Utara

KBR, Lhokseumawe – Bencana alam banjir yang melanda 26 dari 27 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, membuat daerah itu dinyatakan mengalami rawan pangan.

Menurut Wakil Bupati Aceh Utara, Muhammad Jamil, banjir merusak seluruh sektor pertanian. Bahkan, petani kini pun kesulitan untuk menggarap sawah mereka dan mengalami kerugian besar.

Sementara, bantuan benih yang dijanjikan oleh Pemerintah sampai sekarang masih terkendala oleh kosongnya Cadangan Benih Nasional (CBN).

”Kita ingin dapatkan bantuan ini dari Pusat, kalau (bencana) ini diprediksikan rugi sekitar Rp Rp50 miliar. Kalau Rp50 miliar Aceh Utara bisa memberikan dana sekitar Rp5-Rp10 miliar per tahun. Kalau Rp10 Miliar berarti kan 5 tahun, habis masa kerja bupati sigoe teuk (sekali lagi) itu takkan pernah selasai itu. Jadi, Kita cari sumber lain, apalagi (Pemerintah) Pusat Pak Jokowi kan prioritas pertanian untuk dikembangkan, mudah-mudahan kita bisa masuk (mendapat bantuan),” kata Jamil kepada Portalkbr, Selasa (20/1).

Berdasarkan data, secara keseluruhan jumlah tanaman padi yang mengalami puso di Aceh Utara  seluas 17.400 hektare. Kerugian ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah. Bencana alam banjir di Kabupaten Aceh Utara yang terjadi ada penghujung tahun 2014 lalu menjadi yang terparah dalam 10 tahun terakhir.

Editor: Anto Sidharta

  • Banjir
  • Rawan Pangan
  • Aceh Utara

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!