NUSANTARA

TransJakarta Diambil Alih BUMD, Jokowi: Tarif Tidak Naik

TransJakarta Diambil Alih BUMD, Jokowi: Tarif Tidak Naik

KBR68H, Jakarta - Gubernur Jakarta Joko Widodo berjanji tidak akan menaikkan tarif bus TransJakarta, meski pengelolaannya kini diambil alih oleh BUMD. Gubernur Jokowi menyatakan pengalihan status pengelolaan bukan bertujuan  mencari keutungan namun  untuk meningkatkan pelayanan kepada para penumpang.

"Meskipun PT, meski BUMD ada orientasi keuntungan, tapi orientasi pelayanan tetap nomer satu. (Subsidinya seperti apa?), kalau subsidi itu memberikan dampak ketidakmacetan itu kan yang kita cari. (jadi subsidinya atas dasaran itu ya pak?), ya iya kalau kita sudah beri subsidi orang tetap gak mau naik ya ga usah," kata Jokowi di Balaikota, Rabu (8/1).

Komisi Anggaran dan Aset DPRD DKI Jakarta sebelumnya khawatir jika berubahnya status tersebut dapat menyebabkan kenaikan tarif Bus Transjakarta. Pasalnya dengan status BUMD saat ini, pihak TransJakarta  tidak  lagi menerima subsidi dari pemerintah.

Saat ini ini tarif bus Transjakarta Rp 3.500, nilai tersebut merupakan harga setelah mendapatkan subsidi dari pemerintah. Tahun lalu pemerintah DKI Jakarta mengalokasikan anggaran subsidi senilai Rp 800-an miliar.
 
Sementara pembentukan PT Transjakarta baru memiliki landasan hukum tentang BUMD saja. Di dalam perda itu baru disebutkan nilai modal usaha perusahaan, modal dasar yang disetorkan, dan nilai aset yang diserahkan Pemprov DKI Jakarta ke perusahaan.

Kepala Badan Pengelolaan Modal dan Promosi (BPMP) DKI Jakarta Catur Laswanto mengatakan, DKI sedang fokus mempersiapkan pendaftaran PT Transjakarta ke notaris, perancangan anggaran dasar perusahaan, dan mencari figur profesional untuk ditempatkan di jajaran direksi dan komisaris PT Transjakarta. Sementara pemberian subsidi, lanjut Catur, merupakan hal teknis yang akan dibahas lebih lanjut oleh tim khusus.

Editor: Doddy Rosadi

  • jokowi
  • transjakarta
  • tarif
  • BUMD

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!