KBR68H, Jayapura - Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jayapura, Papua, menuntut tiga pemimpin DPRD Papua Barat, masing-masing Ketua DPRD Yosef Yohan Auri, Wakil Ketua I Robert M Nauw, dan Wakil Ketua II Demianus Jimmy Idjie. Ketiganya dituntut hukuman penjara 1,5 tahun dan denda Rp 50 juta terkait dugaan korupsi Rp 22 miliar dana APBD 2010-2011.
Dalam sidang hari ini (15/1), Jaksa Penuntut Umum (JPU) juga menuntut Direktur PT Papua Doberai Mandiri, Mamad Suhadi dengan hukuman yang sama.
Jaksa Penuntut dari Kejaksaan Tinggi Papua, Frenkie Son menuturkan, tuntutan itu sudah melebihi dari minimal hukuman korupsi. Jaksa, kata dia, tidak menjatuhkan hukuman primair bagi terdakwa, karena tidak terbukti.
“Primair tidak terbukti, subsidair yang terbukti. Kami menghukum ketiganya lebih tinggi dari hukuman minimal kasus korupsi yang hanya 1 tahun penjara. Ini juga dikarenakan karena keempatnya telah mengembalikan uang tersebut ke kas negara,” ujar Frenkie Son.
Sidang Bekas Sekda Papua Barat
Selain itu, majelis hakim Tipikor Jayapura juga menyidangkan bekas Sekretaris Daerah Papua Barat, Marthen Luther Rumadas dengan kasus yang sama. Dia dituntut dua tahun hukuman penjara dan denda Rp 500 juta.
“Rumadas diduga mencairkan dana tersebut tanpa sepengetahuan Gubernur Papua Barat Abraham Atururi dan Rumadas juga melanggar prosedur pengambilan uang di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Padoma Doberai Mandiri tanpa melalui sidang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dalam penyelidikan juga tidak ada bukti adanya kongkalingkong antara Sekda dengan anggota dewan dalam pencairan dana ini,” ungkap Frenkie Son.
Lanjut Frenkie, hukuman Rumadas dijatuhkan lebih tinggi dari tiga pemimpin DPRD karena dia pernah diduga dalam proses korupsi yang sama di Manokwari pada tahun lalu. Ia diduga terlibat dalam perkara dana bagi hasil dengan kepala dinas pendapatan daerah Provinsi Papua Barat. “Jadi beliau agak lain, makanya jadi dua tahun. Beliau juga aktif dalam pencairan uang ini, hingga PT Padoma bisa langsung mengeluarkan uang tersebut,” katanya.
Soal tuntutan itu, kuasa hukum tiga pemimpin DPRD dan bekas Sekda Papua Barat, Rahman Ramli menuturkan, tuntutan yang dibacakan hari ini tidak adil, sebab seluruh terdakwa telah mengembalikan uang ke kas negara. Apalagi terbukti dalam sidang keterangan saksi, bahwa konteks materi sidang lebih kepada kasus perdata, bukan pidana.
“Kami tetap mengajukan pembelaan, dengan lebih mempertimbangkan materi sidang pada kasus perdatanya, agar ada pertimbangan bagi hakim saat pembacaan vonis nanti,” jelasnya.
Kronologi Kasus
Kasus dugaan korupsi ini berawal saat 44 anggota DPRD Papua Barat meminjam dana Rp 22 miliar dari BUMD PT Padoma Doberai Mandiri, pada September 2010 melalui bekas Sekda setempat, Marthen Luther Rumadas. Peminjaman ini diantaranya untuk pemenuhan kebutuhan pribadi, diantaranya rumah, kendaraan dan biaya untuk bertemu dengan konstituennya mengingat saat itu menjelang hari raya Idul Fitri, Natal dan tahun Baru.
Pinjaman dari PT Padoma diberikan setelah ada pembicaraan antara para terdakwa yakni Yosef Yohan Mauri, Robert Melianus Nauw, Marthen Luther Rumadas, dan Mamad Suhadi yang menyetujui peminjaman tersebut. Sementara, pencairan dana dilakukan dengan dua kali tahap, yakni sebesar Rp 15 miliar dan tahap kedua Rp 7 miliar.
“Dalam peminjaman uang tersebut, ke-44 anggota mendapat pinjaman bervariasi, mulai dari Rp 1 miliar lebih hingga Rp Rp 450 juta,” jelas salah satu terdakwa, Jimmy Demianus Idjie.
Pengadilan setempat secara bertahap juga melakukan sidang kepada 39 anggota lainnya yang sampai saat ini masih memasuki agenda keterangan saksi. Ke-44 anggota tersebut tak ditahan, namun menjadi tahanan kota.
Editor: Anto Sidharta
Tiga Pemimpin DPRD Papua Barat Dituntut 1,5 Tahun Penjara
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jayapura, Papua, menuntut tiga pemimpin DPRD Papua Barat, masing-masing Ketua DPRD Yosef Yohan Auri, Wakil Ketua I Robert M Nauw, dan Wakil Ketua II Demianus Jimmy Idjie. Ketiganya dituntut hukuman penjara 1,5 ta

Rabu, 15 Jan 2014 18:21 WIB


DPRD Papua Barat, Korupsi, tuntutan
Berita Terkait
BERITA LAINNYA - NUSANTARA
Warga Sukoharjo Kembali Keluhkan Limbah PT RUM
Akibat limbah yang dihasilkan, warga sering merasa mual, pusing hingga sesak napas.
Aktivis Lingkungan Malang Gaungkan Gerakan Puasa Sampah Plastik
Komunitas Envigreen Society UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menyebut Kali Brantas telah tercemar limbah sampah plastik
Rangkaian Kekerasan di Papua Tukang Ojek Tewas Tertembak di Kabupaten Puncak
"Tentunya ini juga akan menjadi perhatian dari Pak Bupati. Ojek yang ada di Kota Ilaga membatasi aktivitasnya kalau keluar Kota Ilaga."
Ramadan Muslim Eropa Bantu Warga Aceh
Komunitas ini berpusat di Koln, Jerman.
Puluhan Nelayan Aceh Ditangkap di Thailand
Para nelayan itu ditangkap pada 9 April 2021.
Solo Terbitkan Aturan Ibadah Puasa Ramadhan
Kebijakan ini termasuk pelarangan penyelenggaraan buka bersama maupun sahur on the road
Ratusan Aset Daerah di Balikpapan Tak Bersertifikat
Ini diketahui dari hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) beberapa waktu lalu
Kapolda Papua Evakuasi Warga di Beoga Tidak Mudah
Kapolda Papua mengakui proses evakuasi warga tidak mudah.
Daging Meugang Naik Puluhan Ribu Rupiah per Kilogram
Stok daging sapi menipis.
Gempa Malang Pengungsi Butuh Bantuan Makanan
"Sampai sekarang tak ada makanan. Di rumah tak ada air, tak bisa masak. Takut."
Ramadan Komunitas Banokeling Banyumas Mulai Puasa Rabu
"Untuk menentukan awal puasa, menggunakan rumus Sanemro, maka Jumat, Sabtu, Minggu, Senin, Selasa, Rabu. Berarti kan enam. Hari keenam. Nah loro (duanya), itu dari Wage, Kliwon,”
Polda Jambi Tutup 300 Sumur Minyak Ilegal
Sumur minyak illegal bahkan merusak kawasan taman hutan rakyat (tahura) di Kabupaten Batanghari
Jelang Sekolah Tatap Muka Dinkes Tulungagung Gencarkan Vaksinasi Guru SMP dan SMA
Vaksinasi dilakukan karena siswa tingkat SMP dan SMA akan melaksanakan ujian tatap muka
Pandemi Komunitas Banokeling Banyumas Batasi Peserta Ritual Adat
“Protokol kesehatan semuanya menggunakan masker sih. Tetap dibatasi, aturan pemerintah harus dipatuhi."
RS Hasan Sadikin Rampung Pisahkan Bayi Kembar Siam dalam 2 Jam
"Itu kira-kira butuh waktu selama dua jam. Pukul 17.00 WIB tadi sudah berhasil dirampungkan,”
UNS Solo Uji Coba Kuliah Tatap Muka
Hari pertama uji coba perkuliahan tatap muka digelar di Fakultas Hukum, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Keolahragaan.
PN Solo Tolak Gugatan Praperadilan Kasus Penangkapan Mahasiswa Pengkritik Gibran
Hakim tunggal PN Solo menilai pemohon gugatan praperadilan tidak memiliki hak atau kualifikasi beperkara (legal standing) untuk mengajukan gugatan ini.
Jokowi Minta Pencarian Korban Hilang Banjir NTT Dipercepat
Ia khawatir evakuasi akan semakin sulit jika ada bencana lain yang diakibatkan siklon Seroja
Faktor Penyebab Durian di Banyumas Gagal Berbuah Tahun Ini
“Tahun ini, itu hampir 80 persen gagal."
Komisi IX DPR Minta Pemerintah Tetapkan Banjir NTT Jadi Bencana Nasional
"Nampaknya status kejadian bencana di NTT ini tidak mungkin bisa dihadapi oleh skala kabupaten atau provinsi saja. Dengan kerusakan yang sedemikian hebat, baik itu korban jiwa, maupun yang terdampak."
Most Popular / Trending
Recent KBR Prime Podcast
Ramadan Kelabu Korban Gempa Malang
Kabar Baru Jam 7
Maqam Ibrahim: Mengaji Artefak Arkeologi
Kebebasan dalam Berpakaian
Kabar Baru Jam 8