NUSANTARA

Polres Surakarta: Belum Ada Instruksi Penarikan Buku Abu Bakar Baasyir

"KBR68H, Surakarta - Polresta Surakarta, Jawa Tengah masih menunggu instruksi tertulis dari Mabes dan Polda terkait penarikan buku karya Abu Bakar Baasyir dari peredaran."

Polres Surakarta: Belum Ada Instruksi Penarikan Buku Abu Bakar Baasyir
polres surakarta, buku, abu bakar baasyir

KBR68H, Surakarta - Polresta Surakarta, Jawa Tengah masih menunggu instruksi tertulis dari Mabes dan Polda terkait penarikan buku karya Abu Bakar Baasyir dari peredaran.

Juru bicara Polresta Surakarta Sis Raniwati mengatakan, polresta belum bertindak karena kebijakan tersebut menjadi kewenangan Mabes Polri. Menurut Sis, Polisi belum menemukan atau menerima laporan masyarakat indikasi peredaran buku tersebut di kota Surakarta.

“Belum ada instruksi sama sekali, kita masih menunggu. Itu kewenangan Mabes Polri. Coba kontak humas Mabes Polri saja. Kalau Polresta belum ada petunjuk, belum ada perintah. Nanti coba saya cari informasinya di Kasat Intel," jelas Sis Raniwati.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Sutarman sebelumnya mengatakan, kelompok teroris melakukan perampokan untuk membiayai operasional kegiatannya. Munculnya buku karya Abu Bakar Baasyir dituding menjadi dasar aksi perampokan para kelompok teroris. Dalam buku itu, kata Kapolri, disebutkan merampok untuk kepentingan mereka dihalalkan.

Mabes Polri berencana berkomunikasi kepada pihak-pihak terkait untuk menarik buku Abu Bakar Ba’asyir berjudul “Tadzqirah” dari peredaran. Buku tersebut diduga banyak memuat hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai yang ada di negara Indonesia. MUI juga mendukung langkah Polri menarik peradaran buku karya Abu Bakar Baasyir tersebut.

Namun tudingan Polisi terkait buku karya Abu Bakar Baasyir dibantah organisasi JAT maupun keluarga Abu Bakar Baasyir.

Editor: Doddy Rosadi


  • polres surakarta
  • buku
  • abu bakar baasyir

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!