NUSANTARA

WALHI: Kerusakan DAS Aceh Capai Hampir 50 Persen

"Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) di provinsi Aceh sudah pada tahap sangat mengkhawatirkan."

Radio Antero FM

WALHI: Kerusakan DAS Aceh Capai Hampir 50 Persen
banjir aceh, DAS

KBR68H, Aceh- Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) di provinsi Aceh sudah pada tahap sangat mengkhawatirkan. Bedasarkan catatan Wahana lingkungan hidup (walhi) Aceh kerusakan DAS terparah terjadi pada sungai Jambo Aye yang melintasi lima kabupaten di Aceh, masing-masing kabupaten Gayo Lues, Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Utara dan Aceh Timur. 

Direktur Eksekutif Walhi Aceh TM Zulfikar mengatakan sejak 2006 hingga awal 2013 kerusakan DAS di seluruh Aceh mencapai 714.724 hektar atau 46,50 persen, dari 1.524.624 hektar total luas daerah aliran sungai (DAS) di Aceh. Walhi Aceh mempertanyakan langkah yang dilakukan oleh pemerintah Aceh untuk mencegah semakin meluasnya kerusakan DAS tersebut.

“untuk merehab ini tentu butuh waktu dan dana, nah kalau dibiarkan ini tentu mengundang bencana, pertanyaannya apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah,”lanjutnya.

Zulfikar menambahkan, DAS yang kritis lainnya masing-masing terdapat pada DAS krueng Aceh, DAS Krueng Peusangan, dan DAS Krueng Tamiang yang kerusakannya sudah diatas 50 persen.

Menurut Zulfikar akibat dari kerusakan DAS itu, bencana banjir dan longsor kerap melanda Aceh dalam beberapa tahun terakhir. Catatan Walhi selama tahun 2012 sebanyak 137 kali banjir melanda Aceh, dan longsor mencapai 29 kali.

Zulfikar mengatakan Aceh merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang terluas di Indonesia, terdapat 11 sungai besar yang mengaliri Aceh. Namun pada saat ini sumber-sumber air tersebut telah terjadi penurunan yang signifikan di karenakan banyaknya aktifitas-aktifitas di hulu sungai Aceh.

Sumber: http://portal.radioantero.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1040:kerusakan-das-aceh-capai-80-persen&catid=35:demo-content&Itemid=169

  • banjir aceh
  • DAS

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!