NASIONAL

Wapres Respons Luhut Soal OTT Jelek Buat Indonesia

"Kalau ini masih belum berhasil pendidikan dan pencegahan, mungkin akibatnya ada pada penindakan."

Wapres Respons Luhut Soal OTT Jelek Buat Indonesia
Wakil Presiden Maruf Amin saat peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2022 di Jakarta, Jumat (9/12/2022). (Dok Setwapres)

KBR, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin menilai operasi tangkap tangan (OTT) bisa ditekan jika pendidikan dan pencegahan korupsi berjalan maksimal. Ini disampaikan Wapres menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, yang menyebut OTT tidak bagus buat Indonesia.

Wapres mendorong penguatan pendidikan dan pencegahan korupsi untuk meminimalisir adanya penindakan.

"Jadi kalau pendidikan dan pencegahan ini sudah berhasil, mungkin penindakan itu bisa tidak ada atau minim. Tapi kalau ini masih belum berhasil pendidikan dan pencegahan, mungkin akibatnya ada pada penindakan. Jadi ini untuk bagaimana supaya tidak lagi terjadi penindakan, maka ya supaya lebih masif pendidikan dan pencegahan," ujar Ma'ruf usai Acara Anugerah Revolusi Mental di Jakarta, Rabu (21/12/2022).

Wapres mengatakan, struktur pemberantasan korupsi sebenarnya sudah dirumuskan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kata dia, lembaga antirasuah sudah melakukan kajian secara komprehensif dari pendidikan, pencegahan, hingga penindakan. Dia memastikan, ketiga aspek itu saling berkorelasi.

Baca juga: Jokowi Banggakan Penanganan Korupsi, ICW: RKUHP Malah Perlemah

Wapres berharap, upaya pencegahan korupsi, khususnya melalui pendidikan antikorupsi, terus digencarkan. Sehingga ke depan tidak perlu banyak penindakan.

“Barangkali itu saya kira, tapi secara menyeluruh memang yang dilakukan di dunia, di manapun, termasuk KPK itu menggunakan pendekatan Trisula ini, yaitu pendidikan, pencegahan, dan penindakan,” pungkasnya.

Baca juga: Menko Luhut: OTT Jelek Buat Indonesia

Sebelumnya, Luhut mendorong penguatan digitalisasi guna mencegah dan menutup celah korupsi. Menurutnya, OTT yang dilakukan aparat penegak hukum tidak baik untuk Indonesia.

"Ini akan mengubah negeri ini, kita tidak usah bicara tinggi-tinggi lah. Kita OTT-OTT itu kan tidak bagus sebenarnya buat negeri ini, jelek banget. Tapi, kalau kita digitalisasi, siapa yang melawan kita," kata Luhut saat acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2023-2024 dalam Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) di Thamrin Nine Ballroom Jakarta, Selasa (20/12/2022).

Editor: Wahyu S.

  • Korupsi
  • OTT
  • operasi tangkap tangan
  • KPK
  • wakil presiden maruf amin
  • Luhut Binsar Pandjaitan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!