Bagikan:

PP Muhammadiyah Minta Akhiri Isu Tunda Pemilu 2024

"Saya pikir ini harus segera diakhiri. Tutup buku di akhir tahun ini, tidak lagi ada isu-isu yang mengambangkan pelaksanaan pemilu karena itu kan sudah menjadi komitmen negara,”

NASIONAL

Kamis, 29 Des 2022 15:35 WIB

Author

Ken Fitriani

PP Muhammadiyah Minta Akhiri Isu Tunda Pemilu 2024

Ketua Umum PP Muhammadiyah saat menyampaikan Refleksi Akhir Tahun 2022 di Yogyakarta, Kamis (29/12/22). (Foto: KBR/Ken)

KBR, Yogyakarta – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir meminta semua pihak mengakhiri isu penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan berlangsung pada 2024 mendatang.

"Saya pikir ini harus segera diakhiri. Tutup buku di akhir tahun ini, tidak lagi ada isu-isu yang mengambangkan pelaksanaan pemilu karena itu kan sudah menjadi komitmen negara,” katanya saat Refleksi Akhir Tahun 2022 di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Kamis (29/12/2022).

Muhammadiyah, kata Haedar juga memastikan Pemilu 2024 terlaksana sesuai jadwal, sebagaimana komitmen pemerintah, DPR dan semua pihak.

Kepastian pelaksanaan pemilu ini juga sesuai dengan hasil Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

“Kenapa kita harus memastikan terjadwal? Karena kan masih ada suara-suara yang justru dari pihak yang semestinya memberikan kepastian," kata Haedar.

Menurutnya, pemilu menjadi proses yang demokratis dan menjunjung tinggi makna serta etika demokrasi.

"Pemilu tidak hanya berbicara tentang jujur dan adil, namun ada etika yang harus dijunjung dalam pelaksanaannya," ungkapnya.

Selain itu, kepastian politik akan menciptakan stabilitas kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Maka siapapun baik dari elite, warga bangsa dan kelompok-kelompok kebangsaan, jika kita memang ingin bangsa dan negara ini bersatu, komitmen-komitmen official yang resmi itu harus kita pastikan dan kita jaga bersama. Pemilu 2024 harus sesuai jadwal,” tegas Haedar Nashir.

Baca juga:

Kalau ada pihak-pihak yang memberi warning bahwa tugas pemerintah terkait pemilu 2024 itu berat, karena menghadapi pembelahan politik justru dibalik. Semuanya justru berkomtmen jangan nunggu di 2024. Tapi 1 tahun ini kita justru harus bersama-sama menciptakan kondisi agar pembelahan itu tidak terjadi. Perbedaan dan pandangan dalam politik itu wajar dan alamiah dalam demokrasi, imbuhnya.

Ditambahkannya, pelaksanaan pemilu jangan seperti Perang Kurusetra yakni perang yang tidak ada pemenangnya.

Oleh karenanya, Muhammadiyah meminta ada kesediaan dari semua elite untuk menahan diri, agar pemilu kali ini ada pemenangnya.

“Kuncinya komitmen seluruh elite bangsa di pemerintah dan non-pemerintah serta semua elite bangsa. Mari memproduksi narasi dan relasi yang menghasilkan hal-hal positif, bangsa ini tetap Bersatu dalam kondisi apapun,” pungkas Haedar Nashir.

Editor: Kurniati Syahdan

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

BERITA LAINNYA - NASIONAL

Malaysia Salahkan Karhutla RI

UGM Kembali Sabet Juara Umum ke 7 Kalinya di Kontes Robot Terbang Indonesia

Kabar Baru Jam 7

Weight Management : Gak Sekadar Atur Pola Makan

Hati-Hati Modus Baru Pinjol Perorangan!

Most Popular / Trending