NASIONAL

Penghentian PPKM, Wapres: Pertimbangkan Nataru

""Harus dilihat nanti akhir Nataru ini. Kita lihat dampak dari pada Natal dan Tahun Baru ini dampaknya seperti apa.""

Sadida Hafsyah

Presiden Jokowi Bakal Setop PPKM Tahun Depan
Petugas memeriksa sertifikat vaksinasi COVID-19 di Terminal Bus Pakupatan Kota Serang, Banten, Rabu (9/11/22). (Antara/Asep Fathulrahman)

KBR, Jakarta- Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Ma'ruf Amin mengungkapkan,  wacana penghentian pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) belum dapat diamini oleh pemerintah pada saat ini. Perkembangan kasus penularan Covid-19 pada momentum perayaan hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan menjadi bahan pertimbangan.

"Pertama memang kelihatannya di Indonesia ini terus menurun ya. Walaupun ada varian-varian baru itu, begitu. Jadi sudah ada keinginan menghentikan PPKM. Artinya normal kembali. Tetapi itu masih harus dilihat nanti akhir Nataru ini. Kita lihat dampak dari pada Natal dan Tahun Baru ini dampaknya seperti apa. Itu nanti akan jadi ukurannya" ujar Ma'ruf dalam keterangan persnya hari ini (22/12/22).

Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Ma'ruf Amin menjelaskan sejauh ini pemerintah masih mengamati perubahan tren penularan Covid-19 tanah air. Apalagi Indonesia sedang mewaspadai peningkatan kasus di Cina.

"Artinya kalau itu keadaannya masih tetap landai saya kira kita sudah bisa masuk kepada menghentikan PPKM. Tapi berdasarkan beberapa analisa dari para ilmuwan ahli tetap waspada. Karena di Cina naik, jangan sampai naik di Cina berdampak pada kita," tuturnya.

Sekarang ini, pemerintah masih berfokus pada upaya perlindungan masyarakat. Yakni melalui percepatan cakupan vaksinasi Covid-19.

"Oleh karena itu, kita terus antisipasi, yang jelas vaksinasi terus digencarkan supaya kita artinya sudah tidak berpengaruh lagi karena sudah memiliki booster supaya kita memiliki kekebalan, itu yang kita terus lakukan dan waspada," imbuhnya.

Baca juga:

Sebelumnya Presiden Joko Widodo bakal menghentikan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada tahun depan. Hal itu disampaikan Jokowi dalam Pidato Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Jakarta, Rabu, 21 Desember 2022.

Jokowi menjelaskan keputusan mengakhiri pembatasan pandemi itu dilakukan seiring dengan semakin landainya penyebaran kasus COVID-19.

"Kemarin kasus harian kita berada di angka 1.200, dan mungkin nanti akhir tahun kita akan menyatakan berhenti PSBB, PPKM kita," ungkap Jokowi dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2023, di Jakarta, Rabu (21/12/2022).

Jokowi mengklaim penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia dapat dikelola dengan baik, sehingga pada masa krisis, saat varian Delta dan Omicron masuk, kasus dapat tertangani.


Editor: Rony Sitanggang

  • PPKM
  • COVID-19
  • Presiden Jokowi
  • Wapres Ma’ruf Amin
  • Nataru

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!