Bagikan:

Kekerasan di Papua Meningkat, KSP Angkat Bicara

KSP memastikan saat ini tidak ada operasi militer di Papua. Penempatan TNI di Papua hanyalah untuk memperkuat pembinaan teritorial.

NASIONAL

Rabu, 14 Des 2022 00:04 WIB

kekerasan di Papua

Aparat menurunkan peti jenazah warga korban penembakan di Papua saat tiba di Bandara Kendari, Kamis (8/12/2022). (Foto: ANTARA/Jojon)

KBR, Jakarta - Pemerintah angkat bicara terkait meningkatnya kasus tindak kekerasan terhadap warga sipil di Papua.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Theofransus Litaay menyebut, pemerintah selalu berupaya mencari jalan keluar atas permasalahan yang terjadi.

Kata dia, pemerintah tak mengeneralisasi semua masalah, melainkan mengidentifikasi setiap masalah secara kasus per-kasus untuk dicari jalan keluarnya.

"Pemerintah memang memberikan perhatian yang sangat besar terhadap situasi itu. Oleh karena itu pemerintah menilai bahwa kita perlu untuk melihat itu case by case. Dari case by case itu dilakukan upaya untuk mengelola situasi secara lebih baik, perbaikan. Kalau ada aparat keamanan atau aparat negara yang terlibat, dilakukan proses penegakkan. Jadi sesuai standarnya saja," kata Theofransus Litaay dia saat dihubungi KBR (13/12/2022).

Baca juga:


Tidak ada operasi militer

Theofransus Litaay juga memastikan saat ini tidak ada operasi militer di Papua. Penempatan TNI di Papua hanyalah untuk memperkuat pembinaan teritorial.

Menurutnya, struktur teritorial yang tadinya tidak ada, sekarang mulai dikembangkan di Papua sehingga TNI melakukan pengamanan, mengembangkan komunikasi sosial kepada masyarakat Papua, sekaligus membantu kegiatan pemerintah daerah seperti vaksinasi dan lain-lain.

Ia juga memastikan pemerintah selalu berupaya melakukan dialog atau komunikasi sosial, melakukan pendekatan yang tepat secara budaya dengan melibatkan tokoh masyarakat, tokoh adat hingga tokoh agama.

Theofransus Litaay juga meyakini, Yudo Margono sebagai Panglima TNI yang baru bisa memahami Papua dengan baik.

"Saya yakin beliau sangat paham Papua. Karena sebagai mantan komandan pangkalan angkatan laut di sorong Papua, Papua barat beliau paham situasi lapangan dengan baik. Dan riwayat beliau dalam membina mengembangkan kegiatan masa itu juga sangat positif," kata dia.

Baca juga:


Editor: Agus Luqman

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

BERITA LAINNYA - NASIONAL

Kabar Baru Jam 7

Badai PHK dan Tingginya Pengangguran

Kabar Baru Jam 8

Kabar Baru Jam 10

Desakan Bikin Layanan Konsultasi Psikologi di Kampus

Most Popular / Trending