NASIONAL

Dokter UI: Lansia dan Penderita Komorbid Harus Vaksin Booster

"Karena data menunjukan ketika ada komorbid yang tidak divaksin, itu angka kematiannya itu berlipat."

Shafira Aurel

Dokter UI: Lansia dan Penderita Komorbid Harus Vaksin Booster
Ilustrasi: Petugas menyuntikkan vaksin booster kepada warga lanjut usia di Yogyakarta. (Foto: KBR/Ken Fitriani)

KBR, Jakarta - Pemerintah didorong meningkatkan cakupan vaksinasi booster bagi kelompok lanjut usia (lansia) dan penderita komorbid di tengah tren kenaikan kasus COVID-19. Menurut Dokter Pendidik Klinis Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Universitas Indonesia (UI) Kuntjoro Harimurti, lansia sangat rentan terserang virus. Apalagi yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta.

"Walaupun ada kehati-hatian untuk memberikan vaksin pada mereka dengan komorbid yang belum terkontrol, tapi bukan berarti kalau punya komorbid itu tidak boleh divaksin. Seharusnya mereka yang punya komorbid itu harusnya divaksin lengkap. Karena data menunjukan ketika ada komorbid yang tidak divaksin, itu angka kematiannya itu berlipat," ujar Kuntjoro dalam diskusi daring, Kamis (1/12/22).

Kuntjoro mengatakan, angka kematian lansia penderita COVID-19 yang tidak divaksinasi cukup banyak. Tingkat kematiannya bisa mencapai angka 50 persen.

Baca juga:

"Data yang kita bisa lihat dari tayangan Kementerian Kesehatan disebutkan bahwa pada kelompok lansia ketika mereka belum vaksin, itu angka kematiannya lebih dari 50 persen. Kalau saya hitung itu kira-kira 50-55 persen. Ketika kita bandingkan dengan mereka yang sudah vaksin lebih dari dua kali atau sudah vaksin booster itu angka kematian hanya sekitar 15-17 persen," ujarnya.

"Jadi memang jelas sekali perbedaannya antara mereka yang sudah divaksin lengkap dengan mereka yang sama sekali belum divaksin," imbuhnya.

Kuntjoro berharap masyarakat mengikuti ajakan pemerintah untuk melakukan vaksinasi.

Hingga 30 November 2022, cakupan vaksinasi dosis 1 sudah mencapai 86,8 persen. Untuk dosis 2 mencapai 74,25 persen, dosis 3 mencapai 28,49 persen, dan dosis 4 baru 3,75 persen.

Editor: Wahyu S.

  • vaksin booster
  • COVID-19
  • vaksinasi covid keempat
  • lonjakan kasus covid

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!