NASIONAL

BMKG: 22 Gempa Merusak Sepanjang 2022

""Di antara 22 gempa tersebut, paling banyak terjadi akhir tahun ini di Jawa Barat, dan sepanjang tahun paling banyak terjadi di pulau besar seperti Sumatera dan Jawa,""

Hoirunnisa

BMKG: 22 Gempa Merusak Sepanjang 2022
ilustrasi: dampak kerusakan yang disebabkan gempa bumi. (Foto: Antara)

KBR, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat ada 22 gempa merusak sepanjang 2022.

"Di antara 22 gempa tersebut, paling banyak terjadi akhir tahun ini di Jawa Barat, dan sepanjang tahun paling banyak terjadi di pulau besar seperti Sumatera dan Jawa," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono saat Webinar Akhir Tahun 'Refleksi Gempa Tahun 2022, Bekal Siaga Di Masa Mendatang', Jumat (30/12/2022).

Daryono menjelaskan, gempa yang menimbulkan korban jiwa itu sebanyak dua kali, yaitu gempa Pasaman bermagnitudo 6,2 pada 25 Februari 2022, kemudian gempa Cianjur 21 November 2022.

"Untuk yang di Pasaman yang meninggal 25 orang, untuk yang di Cianjur sekitar 334 orang meninggal," jelasnya.

Ia melanjutkan, gempa merusak yang menimbulkan luka-luka terdapat di 6 lokasi yaitu Gempa Tobelo magnitudo 5,5, Gempa Nias 6,7, Gempa Mamuju 5,8, Gempa Siberut 6,1 dan Gempa Garut-Tasik 6,4.

"Total gempa pada bulan Desember 2022 mencapai 1098 kali," ungkap Daryono.

Baca juga:

BMKG, lanjut Daryono, juga mencatat total gempa terjadi sepanjang 2022 mencapai 10.792 kali.

Namun, katanya, angka itu masih lebih sedikit dibanding 2018 sebanyak 11.920 kali.

"Angka tersebut mengalami penurunan pada 2019 dengan jumlah 11.588, kemudian terus mengalami penurunan di 2020 pada angka 8.258 seiring dengan beroperasinya sensor gempa," imbuh Daryono.

Editor: Kurniati Syahdan

  • gempa
  • gempa merusak
  • BMKG
  • Gempa Cianjur
  • korban gempa
  • jawa barat
  • jawa
  • sumatera

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!