NASIONAL

YLKI: Lonjakan Harga Sembako Jelang Hari Raya Wajar Terjadi

YLKI: Lonjakan Harga Sembako Jelang Hari Raya Wajar Terjadi
Ilustrasi minyak goreng kemasan di pasaran. (Foto: Antara)

KBR, Jakarta - Naiknya harga kebutuhan pokok seperti minyak goreng menjelang momen-momen perayaan hari raya dinilai sebagai hal yang wajar terjadi di Indonesia. Itu disampaikan Pengurus Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Agus Suyatno.

Menurutnya, lonjakan harga jelang hari raya seperti Natal, adalah tanda bahwa sedang ada pergerakan ekonomi menyambut hari keagamaan.

"Catatannya adalah seberapa besar harga tersebut naik. Nah ini yang harus diantisipasi. Karena semakin tinggi kenaikan tersebut tentunya bukan sesuatu yang wajar lagi. Dan ini bukan lagi menjadi pergerakan ekonomi, tetapi justru menjadi permasalahan terutama untuk konsumen di menengah ke bawah. Karena kenaikan harga itu kan dampaknya kepada seluruh lapisan masyarakat," kata Agus saat dihubungi KBR, Selasa (21/12/2021).

Namun Agus menyoroti naiknya harga minyak goreng sejak beberapa minggu yang lalu. Harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng yang berada di kisaran Rp12-13 ribu per liter, kini sudah menyentuh angka Rp20 ribu per liter.

Baca juga: YLKI: Investigasi Penyebab Kenaikan Harga Minyak Goreng

YLKI meminta pemerintah melakukan investigasi agar harga minyak goreng di tingkat masyarakat tidak terus melonjak. Pemerintah juga diminta terbuka terkait lonjakan harga yang terjadi jelang momen Natal dan tahun baru ini.

"Ini yang harus dibuka dan dijelaskan kepada publik, termasuk sistem distribusinya. Apakah sistem distribusi yang ada di Indonesia merupakan sistem distribusi yang efektif dan efisien. Nah ini juga penting karena sistem distribusi yang berbelit dan cenderung dugaan-dugaan koruptif ini, menjadi beban tambahan karena tentu saja biaya yang dikeluarkan itu akan ditanggung oleh konsumen dalam bentuk harga," kata dia.

Editor: Wahyu S.

  • harga sembako
  • harga minyak goreng

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!