NASIONAL

Ulang Tahun KPK ke-18, ICW Beri Rapor Merah

"Kurnia menuturkan, ada lima parameter yang membuat KPK mendapatkan nilai merah."

Resky Novianto

Ulang Tahun KPK ke-18, ICW Beri Rapor Merah
LSM ICW memberi rapor merah atas kinerja KPK selama tahun 2021, Kamis (30/12/2021). (Dok. ICW)

KBR, Jakarta - Lembaga pemantau antikorupsi Indonesia Corruption Watch (ICW) memberikan rapor merah untuk kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di momen ulang tahun ke-18. Ulang tahun KPK diperingati tiap tanggal 29 Desember.

Divisi Kampanye Publik ICW Tibiko Pradano mengatakan, sejumlah catatan diberikan dalam rapor merah yang diserahkan langsung kepada lembaga antirasuah tersebut, Kamis (30/12/2021).

"Jadi indikator ini sebenarnya ada beberapa catatan yang kami masukan di dalamnya (rapor), semua ada di dalam laporan yang koalisi buat dan (alasan) kenapa misalnya kami memberikan penilaian-penilaian seperti itu, detailnya lengkap ada di situ," tuturnya.

Baca juga: Refleksi Pemberantasan Korupsi 2021, Habis Gelap Tak Kunjung Terang

Dalam kesempatan itu, Peneliti ICW Kurnia Ramadhana mengatakan, kinerja KPK di bawah kendali Firli Bahuri selama 2021 buruk. Bahkan dia menyebut nilai E pantas diberikan pada KPK.

Kurnia menuturkan, ada lima parameter yang membuat KPK mendapatkan nilai merah.

Pertama, pemberhentian 57 pegawai KPK melalui Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Kedua, pelanggaran etik oleh Firli Bahuri dan Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar.

Kemudian ketiga, kinerja penindakan KPK di era Firli anjlok karena hanya enam kali operasi tangkap tangan.

Baca juga: KPK Tahan 123 Tersangka Korupsi selama 2021

Keempat, ICW menilai pimpinan KPK gemar gimik politik. Misalnya saat awal tahun 2020 lalu. Di saat KPK sedang disorot oleh masyarakat perihal kegagalan meringkus Harun Masiku, Firli justru pamer memasak nasi goreng.

Lalu kelima, KPK gagal menangkap sejumlah buronan, salah satunya Harun Masiku.

Editor: Wahyu S.

  • Ketua KPK Firli Bahuri
  • KPK
  • ICW

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!