BERITA

Sandiaga: Jelang Penutupan Akhir Tahun, Investasi Pariwisata Capai Rp14,9 Triliun

""Di ekonomi kreatif akan tumbuh lebih dari 600 menuju 700 ribu lapangan kerja ekonomi kreatif yang ditopang oleh sektor-sektor unggulan seperti kuliner, kriya, dan fesyen." "

Ranu Arasyki

Ilustrasi: MenParekraf Sandiaga Uno mencicipi minuman saat menghadiri AKI 2021 di Gandaria City, Jak
Ilustrasi: MenParekraf Sandiaga Uno mencicipi minuman saat menghadiri AKI 2021 di Gandaria City, Jakarta, Kamis (9/12/21). (Foto: Antara/Dhemas Reviyanto)

KBR, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, realisasi investasi pariwisata menjelang penutupan tahun ini mencapai US$1,02 juta atau Rp14,9 triliun. 

Investasi ini berkontribusi terhadap realisasi investasi nasional sebesar 3,36 persen.

"Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai US$201,42 triliun atau Rp2,94 triliun, sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai hampir Rp11,96 triliun. Ini capaian yang menurut saya membanggakan," kata Sandiaga pada konferensi pers, Senin (27/12/2021).

Negara dengan nilai investasi tertinggi saat ini dipegang oleh Singapura, yakni Rp1,4 ribu miliar, Inggris sebesar Rp202,26 miliar, dan Prancis Rp144,74 miliar.

Berdasarkan catatan Sandiaga, untuk PMA jenis usaha paling banyak ada di hotel berbintang, restoran dan penyedia makanan keliling, serta penyediaan akomodasi jangka pendek lainnya. Investasi terbesar berada di DKI Jakarta senilai Rp1,08 ribu miliar, disusul Bali Rp716,4 miliar, dan NTB Rp410,35 miliar

Baca Juga:

Sementara, investor dalam negeri paling banyak berinvestasi di hotel berbintang dan kawasan pariwisata. Investasi terbesar ada di Banten dan DKI Jakarta, masing-masing sebesar Rp22,51 ribu miliar dan Rp1,60 ribu miliar.

Nilai ekspor produk ekonomi kreatif pada 2022 ditaksir mencapai US$21,28 miliar, atau meningkat dibanding 2021 mencapai US$20,58 miliar. 

Pertumbuhan nilai tambah ekonomi kreatif diproyeksi mencapai US$1,23 triliun, atau meningkat dari capaian tahun ini senilai US$1,19 triliun.

Jumlah wisatawan mancanegara pada 2022 diperkirakan mencapai 1,8-3,6 juta pengunjung, atau meningkat dari posisi 2021 sebanyak 1,5 juta pengunjung. Demikian dengan jumlah wisatawan domestik yang ditaksir meningkat 260-280 juta pengunjung, atau meningkat dibandingkan tahun ini yang hanya 198-220 juta pengunjung.

Baca Juga:

KUR & Serapan Tenaga Kerja

Sandiaga menuturkan, per Desember 2021, total realisasi KUR Sektor Parekraf pada 2021 mencapai Rp120,75 triliun atau merangkak naik dibandingkan 2020 mencapai Rp81,09 triliun.

Saat ini, realisasi penyaluran KUR terbesar ada di lima daerah, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan. Dia menjelaskan, tiga subsektor realisasi itu ada pada jasa makanan dan minuman, jasa konsultan pariwisata, dan penyediaan akomodasi .

Sandiaga menyebut, pada tahun ini, industri pariwisata berkontribusi sebesar 4,2 persen dari product domestic bruto/PDB, atau meningkat dari posisi 2020 mencapai 4,05 persen terhadap PDB.

Seiring dengan penyaluran KUR, Sandiaga berharap industri pariwisata dapat menciptakan dan menyerap tenaga kerja baru. Kemenparekraf, katanya, menargetkan peningkatan jumlah tenaga kerja pariwisata sebanyak 14,7 juta pekerja, dibanding tahun ini sebanyak 14,3 juta pekerja. 

Demikian dengan jumlah tenaga kerja di ekonomi kreatif yang diproyeksi sebanyak 20,58 juta pekerja atau meningkat dari posisi tahun ini sebesar 19,83 juta pekerja.

"Jumlah tenaga kerja pariwisata ini yang membuat saya optimis di tahun depan, bahwa kita mampu mengatakan penciptaan 400 ribu lapangan kerja baru yg berkualitas di sektor pariwisata. Sementara di ekonomi kreatif akan tumbuh lebih dari 600 menuju 700 ribu lapangan kerja ekonomi kreatif yang ditopang oleh sektor-sektor unggulan seperti kuliner, kriya, dan fesyen. Tapi kita juga melihat sektor aplikasi, game, televisi dan radio," ujarnya.

Editor: Agus Luqman

  • tenaga kerja
  • FDI
  • DDI
  • Kemenparekraf
  • pariwisata
  • kuliner
  • investasi pariwisata

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!