NASIONAL

Ratusan Orang Tertipu Investasi Bodong Alat Kesehatan, Begini Modusnya

"Modus operandi para pelaku membuat skenario seolah-olah menang tender dan memiliki surat perintah kerja atau SPK yang berasal dari Kementrian terkait untuk pengadaan alkes."

Resky Novianto

Ratusan Orang Tertipu Investasi Bodong Alat Kesehatan, Begini Modusnya
Ilustrasi investasi (Antara)

KBR, Jakarta - Sebanyak 141 korban kasus penipuan program investasi suntikan modal (sunmod) alat kesehatan (alkes) tertipu oleh modus janji keuntungan berlipat.

Juru bicara Mabes Polri Ahmad Ramadhan mengatakan, skenario penipuan dilakukan pelaku secara rapi untuk memperdaya para korbannya dengan mengatasnamakan kerja sama dengan Kementerian terkait.

Baca juga: Dua 'L' Supaya Terhindar Penipuan Investasi Bodong

"Modus operandi para pelaku membuat skenario seolah-olah menang tender dan memiliki surat perintah kerja atau SPK yang berasal dari Kementrian terkait untuk pengadaan alkes. Untuk meyakinkan para investor atau korbannya kirimkan foto-foto paket alkes, berikut perhitungan keuntungan yang akan didapat oleh para investor," ujar Ahmad Ramadhan dikutip dari YouTube Divhumas Polri, Kamis (23/12/2021).

Menurut Ramadhan, para korban semula masih dapat mencairkan keuntungan yang dijanjikan hingga 3 Desember 2021. Namun, dua hari berselang dana tersebut tak bisa dicairkan.

Baca juga: Bujuk Rayu Investasi Bodong Berkedok Koperasi

Bareskrim, kata Ramadhan, menerima laporan dari seorang korban berinisial L pada 13 Desember 2021 yang merugi Rp52,5 miliar. Kemudian, polisi mendalami keterangan dari 15 saksi korban dengan total kerugian mencapai Rp362,3 miliar.

Dalam kasus ini, ratusan korban yang tersebar di seluruh Indonesia menduga jumlah kerugian yang diakumulasikan dapat mencapai Rp1,3 triliun.

Setelah dilakukan pendalaman oleh penyidik, polisi menangkap empat orang di tiga lokasi berbeda. Tiga di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.

Editor: Wahyu S.

  • investasi bodong
  • investasi alkes
  • penipuan
  • Mabes Polri

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!