BERITA

Konflik Papua, Panglima Tekankan Komunikasi Sosial

" "Tugasnya yang tadi pembelaan teritorial dan komunikasi sosial. Jadi komunikasi sosial itu konsep yang sudah sejak awal," "

Arjuna Pademme

Konflik Papua, Panglima Tekankan Komunikasi Sosial
Panglima TNI Andika Perkasa didampingi KSAL Yudo Margono saat kunjungan di Mabes TNI AL, Jakarta, Senin (22/11/21).(Antara/Galih Pradipta)

KBR, Jayapura-  Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa menyatakan akan mengutamakan pendekatan teritorial dalam menangani kelompok bersenjata di Papua. Pernyataan itu dikatakan Andika Perkasa saat melakukan kunjungan kerja ke Jayapura, Rabu (1/12/2021).

Ia mengatakan, penanganan masalah konflik Papua serta kelompok bersenjata, mesti mengedepankan pola persuasif, dan komunikasi sosial.
Menurutnya, pola penangan di Papua sama dengan wilayah Indonesia lainnya. Menjunjung tinggi nilai nilai kemanusiaan.

Sebab, pola yang dilakukan di luar Papua ini bisa berhasil menghindari korban jiwa baik aparat TNI maupun warga sipil dan kelompok berseberangan.

"Sama seperti yang dilakukan oleh jajaran Kodim, Koramil di provinsi lain. Mereka semua, melakukan itu semua. Tugasnya yang tadi pembelaan teritorial dan komunikasi sosial. Di sinipun akan dilakukan hal yang sama oleh Kodim Kodim tadi. Jadi komunikasi sosial itu konsep yang sudah sejak awal," kata Andika Perkasa.

Baca juga:

Panglima TNI, Andika Perkasa mengatakan, ia juga akan mengkawal proses kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Tanah Papua, terutama yang diduga melibatkan oknum TNI. Menuruutnya, proses hukum harus tidak hanya terhadap pelaku, juga komandan satuannya.

Dalam kunjungan ke Jayapura, Andika Perkasa melakukan sejumlah agenda kerja, di antaranya meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di tiga lokasi berbeda.  

Langkah Kongkrit

Sebelumnya   pemangku kepentingan di Papua akan merekomendasikan penyelesaian konflik di sana kepada Presiden Joko Widodo.
Mereka akan meminta agar ada langkah kongkrit menyelesaikan konflik bersenjata di provinsi tertimur Indonesia itu.

Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw mengatakan telah menginisiasi pertemuan dengan forum komunikasi pimpinan daerah, dan gereja pada Senin (22/11/2021). Pertemuan itu membahas konflik bersenjata yang terjadi di beberapa kabupaten di Papua. Para pihak sepakat mengambil beberapa langkah dalam waktu dekat.

Menurut Jhony Banua Rouw, pemangku kepentingan di Papua sepakat menyerukan kepada aparat keamanan dan Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat (TPNPB) menahan diri. Tidak melakukan aksi yang dapat memicu konflik kedua pihak, menjelang masa perayaan Natal 2021, agar warga di wilayah rawan konflik dapat merayakan Natal dengan tenang.

"Kami juga akan membentuk tim. Tim ini akan kerja memberikan kajian kajian, rekomendasi untuk kita sampaikan kepada semua pemangku kepentingan di negara ini, tentunya kepada Pak Presiden supaya ada langkah kongkrit dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Tanah Papua," kata Jhony Banua Rouw, Selasa (23/11/2021).

Menurutnya, para pemangku kepentingan di Papua juga akan meminta penempatan pasukan keamanan nonorganik  dari luar mesti dikoordinasikan dengan Pangdam dan Kapolda setempat. 

Penempatan pasukan dilakukan sesuai kebutuhan di Papua. Pasukan ini juga mesti di bawah kendali Pangdam dan Kapolda, sehingga penegakan hukum dapat dilakukan dengan kearifan lokal.

"Pangdam dan Kapolda sangat tahu karakter budaya masyarakat di Papua," ujarnya.

 

 Editor: Rony Sitanggang

  • Jhony Banua Rouw
  • TNI/Polri
  • Papua
  • tembakan di Polres sugapa
  • polres intan jaya
  • Mabes Polri
  • TNI/Polri dan TPNPB Menahan Diri
  • Ketua DPR Papua
  • kontak senjata
  • TPNPB-OPM
  • konflik Papua
  • Komunikasi Sosial

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!