BERITA

Janji-janji Jokowi Pulihkan Lahan Bekas Tambang yang Rusak

"Presiden Joko Widodo berjanji akan memulihkan lahan bekas tambang yang rusak dengan menanam pohon maupun membangun persemaian."

Wahyu Setiawan, Arasyki Lubis

Janji-janji Jokowi Pulihkan Lahan Bekas Tambang yang Rusak
Presiden Jokowi menanam pohon di lahan bekas tambang di Desa Kedabang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Rabu (8/12/2021). ( Foto: ANTARA/Jessica Helena)

KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo berjanji akan memulihkan lingkungan bekas-bekas tambang yang rusak dengan menanam pohon maupun membangun persemaian.

Upaya itu salah satunya dilakukan Jokowi di lingkungan bekas tambang di Sintang, Kalimantan Barat. Jokowi berjanji upaya seperti itu akan dilanjutkan di daerah lain.

"Kita harapkan ini akan dimulai juga di tempat-tempat yang lain. Sehingga perbaikan lingkungan untuk bekas tambang betul-betul bisa kita kerjakan dengan baik," kata Jokowi dalam keterangannya usai menanam pohon bersama masyarakat di Kabupaten Sintang, Rabu (8/12/2021).

Presiden Joko Widodo mengatakan daerah tangkapan air hujan di Kabupaten Sintang sudah rusak. Tak hanya itu, daerah aliran Sungai Kapuas dan Sungai Melawi di Kalimantan Barat juga rusak.

Kerusakan itu, kata Jokowi, disebabkan aktivitas pertambangan dan perkebunan. Sehingga penanaman pohon diharapkan bisa memulihkan lingkungan tersebut.

"Kita harapkan dengan penanaman pohon tadi, pemulihan lingkungan utamanya di daerah tangkapan air, di daerah tangkapan hujan, yang di daerah aliran Sungai Kapuas dan Melawi di hulunya banyak yang rusak karena hal-hal yang berkaitan dengan pertambangan dan juga kerusakan hutan karena perkebunan," ujarnya.

Sebelumnya, banjir melanda Sintang sejak akhir Oktober hingga November. Sedikitnya empat orang tewas dan puluhan ribu warga mengungsi.

Baca juga:

Lahan kelapa sawit

Ini kali kesekian Presiden Joko Widodo menyuarakan niatnya untuk memperbaiki lingkungan yang rusak, pascabencana banjir di sejumlah daerah.

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga bakal mewajibkan seluruh perusahaan kelapa sawit dan pertambangan untuk membangun persemaian bibit.

"Saya akan memaksa dan mengharuskan semua perusahaan kelapa sawit dan pertambangan untuk juga menyiapkan nursery-nursery seperti ini, sehingga akan terjadi perbaikan-perbaikan di lingkungan, di mana pertambangan dan kebun sawit itu ada," ujarnya dalam Keterangan Pers Presiden Jokowi saat mengunjungi Persemaian Rumpin, daring, Bogor (19/11/21)

Dalam tiga tahun ke depan, kata Jokowi, pemerintah akan membangun 30 pusat persemaian seperti yang telah beroperasi di Nursery Center Rumpin, Kabupaten Bogor tersebut.

Persemaian Rumpin mampu memproduksi 12 juta bibit dalam setahun yang meliputi bibit akasia, sengon, eukaliptus, jati, mahoni, dan sebagainya.

Diharapkan pada awal Januari, bibit-bibit tersebut mulai di tanaman pada sejumlah lokasi yang kerap mengalami banjir dan longsor, serta kawasan yang memerlukan rehabilitasi seperti lahan-lahan kritis.

"Kita harapkan dengan membangun pusat persemaian seperti ini, kita akan kurangi di hulunya. Utamanya untuk banjir, selain untuk perbaikan lingkungan kita," katanya.

Saat mengunjungi Nursery Center Rumpin, Jokowi juga menggandeng duta besar dari Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan perwakilan Uni Eropa dan Bank Dunia untuk berkeliling menyaksikan lokasi persemaian sekaligus menunjukkan keseriusan Indonesia dalam menangani dampak dari perubahan iklim komitmen menjaga kelestarian lingkungan.

Baca juga:

Editor: Agus Luqman

  • darurat bencana alam
  • Presiden Jokowi
  • Pertambangan
  • Kerusakan Lingkungan
  • banjir

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!