KBR, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi sebesar 0,37 persen di November 2021.
"Ada sejumlah komoditas yang jadi penyumbang utama terhadap inflasi pada November," kata Kepala BPS, Margo Yuwono saat merilis Berita Resmi Statistik, Rabu (1/12/2021).
Margo menjelaskan, kelompok yang paling dominan memberi andil terhadap inflasi November adalah kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau.
"Sementara komoditas yang dominan memberi andil terhadap inflasi di kelompok itu adalah minyak goreng dengan andil 0,08 persen, teluar ayam ras dan cabai merah 0.06 persen, dan ayam ras, 0,02 persen," jelasnya.
Sementara tingkat Inflasi tahun ke tahun (November 2021 terhadap November 2020) tercatat sebesar 1,75 persen.
"Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–November) 2021 sebesar 1,30 persen," jelas Margo Yuwono.
Ia menambahkan, dari 90 kota yang dipantau perkembangan harganya oleh BPS, sebanyak 84 kota mengalami inflasi dan 6 lainnya mengalami deflasi.
"Inflasi tertinggi terjadi terjadi di Sintang (Kalimantan Barat, red) yakni 2,01 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Kotamobagu (Sulawesi Utara, red) yakni minus 0,53 persen," pungkas Margo Yuwono.
Berita lainnya:
- Varian Omicron Meluas, Satgas: Larangan WNA Masuk Bisa Bertambah
- Kemenag: Pandemi Sebabkan Keberangkatan 59.757 Jemaah Umrah Indonesia Tertunda
Editor: Kurniati Syahdan