BERITA

Identifikasi Jenazah Korban Erupsi Gunung Semeru dan Wacana Relokasi Warga

"Hingga kini masih ada 16 kantong jenazah yang belum teridentifikasi di RSUD dr Haryoto Lumajang."

Wahyu Setiawan

Identifikasi jenazah korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur.
Tim SAR gabung mengevakuasi jenazah korban guguran awan panas Gunung Semeru.

KBR, Jakarta- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri sudah menerima 46 kantong jenazah korban guguran awan panas Gunung Semeru. Data itu yang tercatat hingga Kamis, 23 Desember 2021.

Juru bicara Mabes Polri Ahmad Ramadhan mengatakan puluhan kantong itu terdiri dari 37 jenazah dan 9 potongan tubuh. Hingga kini masih ada 16 kantong jenazah yang belum teridentifikasi di RSUD dr Haryoto Lumajang.

"Dari 46 kantong tersebut, sebanyak 45 kantong telah dilakukan pemeriksaan, 29 telah berhasil teridentifikasi, dan 16 kantong belum teridentifikasi. Sedangkan 1 kantong jenazah lagi masih menunggu proses pemeriksaan," jelas Ramadhan dalam konferensi pers, Kamis (23/12/2021).

Juru bicara Mabes Polri Ahmad Ramadhan menambahkan, operasi DVI Polri akan terus dibuka selama masih ada jenazah yang diperiksa. Rencananya, operasi DVI ini akan diperpanjang hingga 3 Januari 2022.

Namun, jika hingga tenggat waktu operasi masih ada jenazah belum teridentifikasi, nantinya akan dikubur dengan peti khusus. Sehingga, jika suatu saat ada data pendukung identifikasi, makam jenazah bisa digali dan diserahkan ke pihak keluarga.

Relokasi

Sementara itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin memastikan, pemerintah bakal segera merelokasi rumah warga terdampak erupsi Gunung Semeru.

Pernyataan itu disampaikan Wapres usai dialog virtual dengan Bupati Lumajang Thoriqul Haq, Satgas Penanganan Bencana Erupsi Semeru, dan perwakilan pengungsi di Bandara Juanda Surabaya, Selasa (21/12).

"Penentuan lokasinya sudah selesai. Surat keputusannya sudah ditetapkan. Dan juga rencana pembangunannya akan segera dilaksanakan oleh PUPR. Termasuk juga jalan, jembatan, dan semuanya itu. Jadi hari ini sangat penting sekali untuk memulai babak baru," kata Wapres Ma'ruf, Selasa (21/12).

Wapres Ma'ruf Amin menambahkan, lahan baru untuk relokasi dipastikan aman dari ancaman erupsi Semeru. Selain itu, pemerintah juga akan membangun ekosistem baru di sekitar rumah relokasi. Salah satunya dengan menyediakan lahan sosial supaya warga bisa beternak dan menjalani aktivitas lainnya.

Namun, untuk sementara ini para pengungsi akan ditampung di kawasan penampungan. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengklaim, telah mengeluarkan surat izin penggunaan kawasan hutan untuk kegiatan penampungan korban bencana alam erupsi Semeru dan lahan usahanya. Gunung Semeru erupsi pada Sabtu, 4 Desember 2021. Hingga Senin (20/12), total korban tewas mencapai 50 orang.

Baca juga:

Ribuan Debitur Terdampak Erupsi Gunung Semeru

Editor: Sindu

  • Erupsi Gunung Semeru
  • DVI Mabes Polri
  • Identifikasi Jenazah
  • Relokasi Warga Korban Erupsi Gunung Semeru
  • Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
  • BNPB
  • BPBD Jawa Timur
  • BPBD Lumajang

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!