BERITA

Densus Tangkap 8 Terduga Teroris di 3 Provinsi

"Densus 88 menyebut terduga teroris di Kalsel dan Kalteng saling terhubung."

Wahyu Setiawan

Densus 88 tangkap terduga teroris
Ilustrasi penangkapan terduga teroris. Foto: ANTARA

KBR, Jakarta- Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap delapan terduga teroris di tiga provinsi, yakni Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Jawa Tengah. Penangkapan dilakukan pada awal pekan ini.

Juru bicara Mabes Polri Ahmad Ramadhan mengatakan para terduga teroris itu berasal dari Jemaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jemaah Islamiyah (JI). Kata dia, operasi ini tidak terkait khusus dengan momen pengamanan Natal.

"Densus 88 melakukan kegiatan secara terus-menerus dalam rangka mengantisipasi. Jadi tidak terkait dengan hari-hari tertentu. Jadi setiap saat melakukan identifikasi, pengembangan, untuk melakukan pencegahan. Mengantisipasi adanya rencana-rencana teroris," kata Ramadhan dalam konferensi pers, Kamis (23/12/2021).

Baca juga:

Densus 88 Tangkap Sejumlah Terduga Teroris di Jawa Tengah

Juru bicara Mabes Polri Ahmad Ramadhan menjelaskan, tiga terduga teroris ditangkap Densus 88 di Kalimantan Tengah. Ketiganya merupakan kelompok dari JAD dan diduga terhubung ke kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah.

Kemudian di Kalimantan Selatan, Densus menangkap dua terduga teroris, juga dari jaringan JAD. Lalu di Jawa Tengah, Densus menangkap tiga terduga teroris dari kelompok JI.

Dari hasil pendalaman, Densus 88 menyebut terduga teroris di Kalsel dan Kalteng saling terhubung.

"JAD ada kaitan di Kalsel dan Kalteng," ujarnya.

Editor: Sindu

  • #terorisme
  • Densus 88 Antiteror
  • Polri
  • Teroris
  • Terorisme
  • JI
  • JAD
  • Jemaah Islamiyah
  • Jemaah Ansharut Daulah
  • Mujahidin Indonesia Timur

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!