BERITA

BI Luncurkan BI Fast, Biaya Transaksi Murah Banget!

" "Dengan kerja keras kita bersama antara Bank Indonesia dan industri, pada batch pertama hari ini 21 Desember 2021 terdapat 21 Bank yang telah siap menyediakan layanan BI Fast.""

Ranu Arasyki

Ilustrasi: Warga bertransaksi digital menggunakan QRIS saat berbelanja di Pasar Tradisional Cibinong
Ilustrasi: Warga bertransaksi digital menggunakan QRIS saat berbelanja di Pasar Tradisional Cibinong, Bogor, Jabar, Selasa (23/11/21). (Foto:Antara/Yulius .S)

KBR, Jakarta- Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan sistem pembayaran ritel nasional, BI Fast untuk menggantikan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, BI mematok skema harga yang murah untuk transaksi pembayaran, yakni senilai Rp19 dari BI ke peserta, dan maksimal Rp2.500 dari peserta kepada nasabah.

Harga yang sangat murah itu menurut Perry bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat, mendorong percepatan ekonomi keuangan digital nasional, dan menjaga keberlangsungan industri sistem pembayaran.

"Untuk itu BI menetapkan skema harga yang murah, yaitu dari BI ke peserta Rp19, dan dari peserta ke nasabah maksimum sebesar Rp2.500 per transaksi. Kami mengharapkan seluruh pelaku industri sistem pembayaran akan bergabung dan memanfaatkan BI fast ini untuk mampu melayani kebutuhan masyarakat lebih baik, untuk NKRI," ujarnya pada konferensi pers peluncuran BI Fast, Selasa (21/12/2021).

Baca Juga:

BI Fast digunakan untuk melayani transfer kredit individual untuk nasabah di seluruh Indonesia. Selanjutnya, kata dia, layanan BI Fast akan terus diperluas secara bertahap mencakup semua transaksi retail, mulai dari informasi secara bundle atau bulk kredit, termasuk juga transaksi untuk direct debit dan request for payment.

Hingga hari ini, sebanyak 21 bank telah menyatakan siap menyediakan layanan BI Fast tersebut.

"Terima kasih, dengan kerja keras kita bersama antara Bank Indonesia dan industri, pada batch pertama hari ini 21 Desember 2021 terdapat 21 Bank yang telah siap menyediakan layanan BI Fast. Selanjutnya, bagi calon peserta lainnya, baik bank dan lembaga selain bank maupun pihak lain terus akan kami dorong untuk bergabung dengan BI Fast pada tahapan-tahapan berikutnya," kata dia.

Perry berharap, seluruh pelaku industri sistem pembayaran akan bergabung dan memanfaatkan BI Fast tersebut untuk melayani kebutuhan masyarakat dan negara.

BI akan menilai kesiapan setiap peserta berdasarkan kriteria 4C. Kriteria 4C adalah contribution terhadap ekonomi keuangan digital, capacity dan capability menyangkut permodalan likuiditas dan keuangan, collaboration dalam mendukung kebijakan BI, serta champion and readiness perusahaan dalam mempersiapkan peoples, process, dan technology.

Menurut Perry, pengembangan BI Fast merupakan tonggak penting reformasi digitalisasi sistem pembayaran nasional. Peluncuran itu salah satu implementasi blu print sistem pembayaran Indonesia 2025 yang telah diluncurkan BI pada Mei 2019.

Sistem pembayaran itu, katanya, bertujuan membangun ekosistem ekonomi keuangan digital yang integratif, interoperable, interconnected, dan membentuk unicorn nasional yang tangguh.

"Insyaallah minggu keempat Januari 2022, juga akan peluncuran kembali. BI akan terus memberikan dukungan penuh bagi para calon peserta, baik dalam aspek peoples, proses dan teknologi agar dapat segera bergabung dalam ekosistem BI Fast. Sehingga, pada 2022 seluruh industri sudah bisa memanfaatkan BI Fast untuk kepentingan rakyat dan NKRI," imbuhnya.

Baca Juga: 

Editor: Agus Luqman

  • Bank Indonesia
  • Perbankan
  • payment system
  • unicorn
  • BI Fast

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!