BERITA

2021-12-23T11:58:00.000Z

Aturan Transportasi Longgar Jelang Nataru, Menhub: Sudah Diskusi Dengan Ahli

""Jadi yang ditempuh tidak PPKM tapi dengan pengetatan dari prokes itu. Menurut ahli hal itu sangat menurunkan kemungkinan tertularnya Omicron." "

Layanan swates antigen   bagi penumpang kapal di pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, Kamis (16/12/2
Ilustrasi: Layanan tes antigen bagi penumpang kapal di pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, Kamis (16/12/21). (KBR/Rony)

KBR, Jakarta-  Jelang Natal dan tahun baru, pemerintah tidak menetapkan adanya aturan pembatasan perjalanan seperti putar balik, penyekatan dan ganjil genap di sejumlah daerah tujuan wisata. Hal ini menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, telah mempertimbangkan secara matang dari aspek sebaran virus dan ekonomi. 

Dia mengklaim, semua aturan yang dibuat melibatkan para ahli termasuk pakar epidemiologi.

"Dan dalam diskusi kami di kabinet maupun di tingkat menteri dan tingkat Eselon satu, diskusinya itu berulang-ulang dan seringkali melibatkan pakar jadi setiap kali ada satu key baru, delta, omicron, itu dibahas dan yang bicara itu adalah pakar seperti Prof Pandu, Prof Harry, dan beberapa universitas sehingga opini tentang bagaimana Penanganannya itu kita diskusikan secara detail," ujar Budi Karya, dalam Jumpa Pers Akhir Tahun Kementerian Perhubungan, Kamis (23/12/2021).

Menhub Budi Karya menjelaskan, kendati tidak ada pemberlakuan PPKM level tiga dan pengetatan di pintu-pintu masuk, pemerintah tetap memperketat pembatasan melalui protokol kesehatan, seperti penggunaan wajib masker, wajib vaksinasi lengkap dan tes Covid-19.

"Kita tidak seperti Inggris yang sangat moderat tanpa masker, kalau di kita tetap harus pakai masker, prokes ketat dan vaksin harus dua kali, harus pakai antigen dan sebagainya. Jadi yang ditempuh tidak PPKM tapi dengan pengetatan dari prokes itu. Menurut ahli hal itu sangat menurunkan kemungkinan tertularnya Omicron." Ujar Budi Karya.

Baca juga:

Densus 88 Tangkap Sejumlah Terduga Teroris di Jawa Tengah

Pengamanan

Ratusan ribu personel gabungan dikerahkan untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru 2022. Juru bicara Mabes Polri Ahmad Ramadhan mengatakan kepolisian akan menggelar Operasi Lilin mulai 24 Desember hingga 2 Januari 2022.

Namun, sepekan sebelum dan sesudah operasi itu, Polri akan meningkatkan pelaksanaan kegiatan rutin.

"Personel tersebut 177.212 terdiri dari personel TNI, Polri, dan stakeholder lainnya. Objek daripada pengamanan adalah tempat ibadah, pusat perbelanjaan, tempat wisata, dan objek wisata lainnya," kata Ramadhan dalam konferensi pers, Rabu (22/12/2021).

Juru bicara Mabes Polri Ahmad Ramadhan menambahkan, kepolisian juga akan menempatkan 3 ribuan anggota di pos-pos pengamanan di semua provinsi.

Kata Ramadhan, anggota yang bertugas harus memerhatikan level PPKM di daerah, memastikan penerapan protokol kesehatan, dan berkoordinasi dengan Satgas daerah untuk menggelar tes acak antigen. Arahan itu sesuai dengan Surat Telegram Kapolri yang diterbitkan 10 Desember 2021.

Editor: Rony Sitanggang

  • Polri
  • Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2022
  • Operasi Lilin 2022
  • Libur Nataru
  • Aturan Libur Nataru
  • Jelang Nataru
  • Antisipasi Varian Omicron

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!