NASIONAL

Pandemi, Mengenal Rapid Test Antigen CePAD dari Ayam

Pandemi,  Mengenal Rapid Test Antigen CePAD dari Ayam

KBR, Jakarta-  Belakangan pemerintah membuat aturan penggunaan rapid test antigen sebagai syarat bepergian dengan transportasi. Metode ini dianggap lebih akurat dibanding menggunakan rapid test antibodi untuk mendeteksi covid-19. Sayangnya harga yang harus dibayarkan relatif mahal. 

Untuk mengatasi itu peneliti Unpad membuat CePAD, tes antigen dengan bahan baku buatan sendiri. Menurut Koordinator Peneliti Diagnostik Covid-19 Unpad, Muhammad Yusuf, tingkat keakuratan CePAD mencapai 85 persen.

“Dari hasil validasi CePAD itu memiliki sensitivitas 85 persen, spesifitas  83 persen, akurasi sekitar 85 persen. Dan ini seperti yang tadi disampaikan ini sudah memenuhi persyaratan WHO di atas 80 persen. Dan yang membedakan CePAD daripada antigen lainnya, kami menghasilkan antibodi dari antigen yang disuntikkan kepada ayam kemudian dimurnikan,” ujar Yusuf, dalam konferensi pers Kemenristek BRIN, Senin (28/12/2020).

Yusuf mengatakan, selain menggunakan bahan baku sendiri yakni antibodi ayam yang telah dilakukan pengujian intensif, CePAD juga menggunakan teknologi digital yang lebih menghemat waktu. Menurutnya masyarakat tidak perlu menunggu hasil tes antigen CePAD di lokasi pengambilan sampel, karena hasil akan dikirimkan, dari data yang sudah didaftarkan sebelumnya.

“Jadi kami mengembangkan untuk racing portal cepat, jadi nanti dalam pemeriksaan setiap rapid tesnya sudah memiliki barcode, dan langsung terkoneksi dengan NIK yang sudah didaftarkan. Jadi setelah pemeriksaan yang bersangkutan tidak perlu menunggu sampai hasil keluar, jadi bisa langsung meninggalkan tempat nanti hasilnya akan langsung dikirimkan melalui handphone dan datanya juga terkoneksi ke data pusat untuk melakukan tracing dan tracking lebih lanjut,” ujar Yusuf.

Menurut Yusuf adanya sinkronisasi digital diperlukan agar masyarakat tidak membuat kerumunan saat melakukan tes. Ia mengatakan dalam 1 kali tes membutuhkan waktu sekitar 15 sampai 20 menit, jika dalam keadaan padat hal tersebut bisa membuat kerumunan dalam jumlah besar.

Rapid test antigen CePAD untuk sementara hanya dipergunakan di wilayah Jawa Barat, namun ia mengatakan CePAD sudah memiliki rekomendasi edar dari WHO dan Persatuan Dokter Spesialis Patologis Klinik Indonesia. Harga setiap  CePAD dibanderol sekitar 120 ribu rupiah, harga ini masih lebih rendah dibanding tes antigen impor lainnya.

Cara kerja CePAD tidak jauh berbeda dengan tes antigen lain, sampel swab lendir diambil dari nasofaring, kemudian diteteskan ke alat CePAD yang sudah memiliki nanopartikel emas, serta antibodi ayam yang sudah dimurnikan. Ketika lendir yang diteteskan membawa virus dan bereaksi dengan  cairan tersebut maka akan membentuk 2 garis merah. Sedangkan jika hanya satu garis, berarti tidak terdapat virus  di dalam nasofaring. 

Editor: Rony Sitanggang


(Redaksi KBR mengajak untuk bersama melawan virus covid-19. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dengan 3M, yakni; Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan dengan Sabun.)



  • COVID-19
  • #satgascovid19
  • #jagajarak
  • #IngatPesanIbu
  • #jagajarakhindarikerumunan
  • #cucitanganpakaisabun
  • #KBRLawanCovid
  • #pakaimasker
  • #cucitangan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!