BERITA

Jadi Menteri Agama, Yaqut Ingin Tingkatkan Ukhuwah Wataniah

Jadi Menteri Agama, Yaqut Ingin Tingkatkan Ukhuwah Wataniah

KBR, Jakarta-  Calon Menteri Agama, Yaqut Cholil Quomas ingin meningkatkan   ukhuwah wataniah atau persaudaraan sesama warga bangsa. Ketua  GP Ansor yang ditunjuk menjadi Menteri Agama menggantikan Fachrul Razi mengatakan kemerdekaan didapat karena perjuangan dari semua agama.

"Umat Muslim, kaum Kristiani, Hindu, Budha, Khonghucu dan semua agama di Indonesia, pada waktu pergolakan kemerdekaan Indonesia semua terlibat. Sehingga penting ukhuwah wataniah kita bangkitkan kembali, agar tidak ada satu kelompokpun, satu agamapun yang mengklaim merasa paling memiliki negara ini," ujar Gus Yaqut di Istana Merdeka, Jakarta,  Selasa (22/12).

Dia mengatakan,   sebagai Menag langkah pertamanya menjadikan agama sebagai inspirasi. Dia berharap  agama tidak lagi digunakan menjadi alat politik, baik untuk menentang pemerintah, atau merebut kekuasaan.

Menurut dia, agama  membawa nilai-nilai kebaikan dan nilai-nilai kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Selain itu dia ingin meningkatkan ukhuwah islamiah sebagai bangsa dengan mayoritas pemeluk agama Islam. Kata dia, negara ini akan damai jika sesama muslim, sesama umat Islam memiliki ukhuwah.

Presiden Joko Widodo rencananya hari ini akan melantik enam menteri baru. Pengumuman perombakan atau reshuffle kabinet, disampaikan Jokowi didampingi Wapres Ma’ruf Amin di Istana Negara.

Reshuffle itu merupakan kocok ulang pertama pada periode kedua.

"Bapak, ibu saudara-saudara pada sore hari yang berbahagia ini bersama-sama dengan bapak Wakil Presiden ingin mengumumkan menteri-menteri baru yang akan duduk di anggota Kabinet Indonesia Maju untuk itu saya akan memperkenalkan satu per satu," kata Presiden Jokowi di beranda Istana Merdeka, Selasa (22/12).



Editor: Agus Lukman



  • resuffle
  • kabinet indonesia bersatu jilid 2
  • Yaqut Cholil Quomas
  • perombakan kabinet
  • presiden jokowi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!