NASIONAL

Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Usai Pilkada, Pemda Diminta Tambah Faskes

Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Usai Pilkada, Pemda Diminta Tambah Faskes

KBR, Jakarta-   Pemerintah daerah diminta menambah fasilitas kesehatan (faskes) pengganti rumah sakit untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 usai gelaran pilkada. Ketua Satgas Penanganan Covid-19 dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Budi Haryanto, memprediksi lonjakan kasus akan terjadi setelah seminggu gelaran pilkada.

Lonjakan kasus itu berpotensi terjadi jika penerapan protokol kesehatan tidak dijalankan dengan baik di tiap-tiap TPS.

"Sehingga risiko di mana orang berkumpul, harus diantisipasi peningkatan kasus seminggu-dua minggu kemudian akan terjadi gitu. Sehingga pemerintah pun harus siap dan harus mengantisipasi termasuk juga penyediaan dari tempat-tempat pengganti rumah sakit. Karena rumah sakit-rumah sakit di mana tempat pilkada itu berada tentu akan kebebanan lagi," ujarnya kepada KBR melalui sambungan telepon, Kamis (3/12/2020).

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 dari IAKMI Budi Haryanto menambahkan, meningkatnya kasus juga harus diwaspadai dari kerumunan kampanye dalam beberapa hari terakhir ini. Ia meminta pemerintah daerah untuk mewaspadai lonjakan kasus akibat pilkada hingga akhir Desember mendatang.

Untuk mencegah klaster Covid-19 dari Pilkada ini, IAKMI menekankan agar protokol kesehatan benar-benar diterapkan. Pemerintah juga diminta melakukan skrining terhadap petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) supaya tidak menjadi sumber penularan.


Editor: Rony Sitanggang


(Redaksi KBR mengajak untuk bersama melawan virus covid-19. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dengan 3M, yakni; Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan dengan Sabun.)

 

  • #satgascovid19
  • #cucitanganpakaisabun
  • COVID-19
  • #jagajarakhindarikerumunan
  • #cucitangan
  • #IngatPesanIbu
  • #pakaimasker
  • #jagajarak
  • #KBRLawanCovid

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!