KBR, Jakarta- Mabes Polri membuka peluang untuk memperpanjang Operasi Tinombala di Sulawesi Tengah. Operasi Tinombala tahap IV akan berakhir pada 31 Desember mendatang.
Juru bicara Mabes Polri Awi Setiyono mengatakan rencana perpanjangan operasi itu sudah dibahas Asisten Kapolri Bidang Operasi.
Operasi akan diperpanjang untuk memburu Ali Kalora dan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso.
"Kemungkinan besar akan kita perpanjang karena memang TO (target operasinya) belum tertangkap. Masih ada TO kemarin kita sampaikan 11 orang," kata Awi di Mabes Polri, Senin (7/12/2020).
Juru bicara Mabes Polri Awi Setiyono menambahkan tim gabungan TNI-Polri saat ini masih mengejar kelompok Ali Kalora.
Kelompok itu disebut sebagai dalang pembunuhan keji di Kabupaten Sigi, 27 November lalu.
Saat itu, beberapa orang tak dikenal mendatangi pemukiman warga lalu membunuh empat orang serta membakar sejumlah rumah.
Dari Operasi Camar Maleo ke Operasi Tinombala
Operasi Tinombala dibentuk Mabes Polri untuk memburu kelompok teroris pimpinan Santoso di Sulawesi Tengah, pada Januari 2016.
Sebelum Operasi Tinombala, kepolisian sudah menggelar Operasi Camar Maleo untuk memburu jaringan Santoso dan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Sandi Operasi Camar Maleo kemudian berganti menjadi Operasi Tinombala. Operasi Tinombala melibatkan ratusan pasukan TNI-Polri, dan difokuskan di Poso dan sekitarnya.
Pada Juli 2016, Santoso tewas ditembak pasukan TNI yang tergabung di Operasi Tinombala.
Sepeninggal Santoso, kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dipimpin Ali Kalora. Ali Kalora belum tertangkap hingga sekarang, meski Operasi Tinombala telah diperpanjang beberapa kali. Bahkan, Ali Kalora dan kelompoknya kerap meneror warga.
Pada akhir November lalu, mereka diduga membunuh satu keluarga dan membakar tujuh rumah di Desa Lembantongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Editor: Sindu Dharmawan