BERITA

Wabup Nduga Mundur Sebagai Bentuk Protes, DPR Minta Konfirmasi ke Mendagri

Wabup Nduga Mundur Sebagai Bentuk Protes, DPR Minta Konfirmasi ke Mendagri

KBR, Jakarta - DPR akan mengadakan pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk membahas isu pengunduran diri Wakil Bupati (Wabup) Nduga Wentius Nemiangge

Sebelumnya, Wentius menyatakan ingin mundur dari jabatannya, sebagai bentuk protes kepada pemerintah pusat yang tak kunjung mengakhiri operasi militer di Nduga.

 "Kita akan menanyakan, pada masa persidangan berikutnya dengan Menteri Dalam Negeri tentang mundurnya Wakil Bupati Kabupaten Nduga," kata Anggota Komisi II DPR Kamrussamad kepada KBR di Jakarta, Selasa (31/12/2019).

DPR juga akan menanyai pemerintah soal dugaan adanya korban warga sipil dalam operasi militer, yang diprotes keras oleh Wabup Nduga.

"Dugaan sementara adanya dampak kekerasan yang dialami sejumlah warga negara yang berdomisili di Kabupaten Nduga, dan ini memerlukan waktu bagi kita untuk mendapatkan data-data yang lebih konkret, baik dari jajaran Menteri Dalam Negeri, maupun dari jajaran (pemerintah) yang lainnya," kata Samad.

Berita Terkait:

    <li><a href="https://kbr.id/nasional/12-2019/konflik_tak_kunjung_usai__wabup_nduga__kita_urus_mayat_terus/101766.html">Konflik Tak Kunjung Usai, Wabup Nduga: Kita Urus Mayat Terus</a></li>
    
    <li><a href="https://kbr.id/nusantara/08-2019/warga_papua__ada_aparat_tni_bakar_sekolah_dan_rumah/100209.html">Warga Papua: Ada Aparat TNI Bakar Sekolah dan Rumah</a></li></ul>
    

    Menurut Wabup Nduga Wentius Nemiangge, operasi militer yang berlangsung di Nduga sejak Desember 2018 itu sudah menewaskan sejumlah warga sipil.

    Wentius juga mengeluhkan bahwa konflik telah membuat warga setempat takut jadi korban salah sasaran, hingga mereka mengungsi ke kabupaten lain dan terpaksa merayakan Natal di luar kampungnya.

    Editor: Agus Luqman

  • Nduga
  • Konflik Nduga
  • Wakil Bupati Nduga
  • Mendagri Tito Karnavian

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!